Denpasar (Antara Bali) - Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, Bali, menyatakan, kelonggaran pada konektor bahan bakar minyak dari tangki ke mesin menjadi penyebab ledakan di kapal cepat di Perairan Padangbai, Karangasem, Kamis (15/9).
Kepala Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, Komisaris Besar Kusnadi di Denpasar, Senin, menjelaskan, akibat kelonggaran itu membuat bahan bakar berupa bensin itu merembes sedikit demi sedikit dan berubah menjadi uap karbon.
"Dari kelonggaran itu ada rembesan-rembesan bahan bakar yang keluar dari fraksi likuid menjadi uap," ucapnya.
Dia mengungkapkan, uap karbon tersebut kemudian memenuhi sekat-sekat ruang di bawah dek dan di bawah dek tersebut ada pipa tempat sistem kelistrikan dengan tiga kabel di dalamnya.
Mengingat kapal yang berlayar sering goncang dan timbul gesekan sehingga memperlemah sambungan yang menyebabkan kelonggaran.
Kemudian adanya gangguan kelistrikan sehingga menimbulkan percikan api bercampur uap karbon yang telah memenuhi sekat di bawah dek yang memicu ledakan pada kapal dengan tiga mesin berkekuatan 300 PK itu.
Dia menjelaskan, sekat ruang di bawah dek tersebut berukuran tidak terlalu besar yakni lebar 3,5 meter dan tinggi satu meter sehingga menimbulkan ledakan cukup kuat akibat tekanan dari bawah.
Tidak meledaknya tangki bahan bakar juga memperkuat kelonggaran konektor bahan bakar ke tiga mesin menjadi penyebab meledaknya bagian belakang kapal cepat Gili Cat 2 itu.
Akibat ledakan itu, dua penumpang berkewarganegaraan Spanyol dan Austria meninggal dunia, sedangkan 20 penumpang yang juga wisatawan mancanegara lainnya mengalami luka-luka.
Kapal cepat Gili Cat 2 mengangkut 35 penumpang. Semuanya warga negara asing dan empat anak buah kapal termasuk nahkoda pada kapal yang melayani rute Padangbai-Gili Trawangan. (WDY)
Labfor: Konektor BBM Longgar Sebabkan Kapal Meledak
Senin, 19 September 2016 19:17 WIB