Denpasar (Antara Bali) - Selama 2010 Yayasan Senyum Bali (YSB) bisa melakukan operasi pemulihan kelaianan wajah dan bagian tubuh terhadap puluhan pasien dengan dana sebanyak Rp1,6 miliar.
"Dana sebanyak itu kami dapatkan dari berbagai sumber, baik pribadi, perusahaan, institusi dan komunitas, bunga rekening di bank, ataupun penjualan barang-barang layak pakai di Toko Senyum yang kami miliki," kata Ketua YSB, Mary Northmore, di Denpasar, Jumat petang.
Dia menyatakan rasa terima kasih YSB kepada pihak-pihak yang telah sudi membantu memberikan dana bagi penyembuhan dan pemulihan puluhan pasien penderita kelainan wajah dan bagian tubuh terkait. Dalam istilah kedokteran, jenis kelainan itu dinamakan abnormalitas kraniofasial.
Menurut Northmore, penderita abnormalitas kraniofasial yang paling umum dijumpai masyarakat adalah bibir sumbing. Pada batas tertentu, jenis kelainan pada wajah ini cukup mudah dipulihkan sepanjang tidak berkaitan dengan kelainan lain.
"Ada cukup banyak pasien yang belum bisa ditangani karena keterbatasan keuangan dan fasilitas yang kami miliki walau ada dokter-dokter di Indonesia dan Australia yang terpanggil untuk menyumbangkan keahliannya bagi kesembuhan pasien ini," katanya.
Untuk meringankan beban pasien dan keluarganya serta agar rangkaian operasi pemulihan bisa lebih terfokus, YSB juga memiliki satu bangunan klinik dan kamar-kamar rawat inap. Hal ini diperlukan mengingat operasi terhadap kasus abnormalitas kraniofasial sering kali harus berkali-kali dilakukan.
Ayu Putu Sumaningsih dari Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, adalah satu contoh kasus tentang ini, puteri remaja yang kebetulan juga bekerja di Toko Senyum di Ubud.
Dia menderita kelainan pada susunan gigi, pipi, dan dagunya sehingga sulit bagi dia untuk berbicara dan menyantap makanan secara normal.
Karena kasusnya dianggap cukup parah maka dia dioperasi ke Adelaide, Australia. Di rumah sakit itu, rangkaian operasi koreksi dan rekonstruksi wajah dan fungsi organ-organ wajah dilakukan sampai mendekati sempurna sebagaimana harusnya.
Prioritas diberikan kepada pasien tidak mampu yang sering kali berdomisili di pelosok wilayah.
"Ada pasien kami yang berasal dari satu kampung di NTT yang belum ada listrik. Kami mengetahui keberadaan mereka karena informasi dan tindak lanjut di lapangan," katanya.(*)
YSB Pulihkan Pasien Kelainan Wajah
Jumat, 28 Januari 2011 18:47 WIB