Jakarta (Antara Bali) - Bank Indonesia menggelar kajian bersama 28 unsur
bupati dan wakil bupati untuk mencari sumber baru pendorong pertumbuhan
ekonomi, menggantikan kontribusi dari komoditas yang terus menurun
karena perlambatan perekonomian global.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat membuka seminar
"Kepemimpinan Bidang Ekonomi untuk Pemimpin Daerah" di Jakarta, Rabu,
mengatakan bank sentral mengajak para bupati untuk menelaah dinamika
ekonomi global, nasional dan daerah terkini, untuk selanjutnya memetakan
alternatif baru untuk menggenjot perekonomian.
"Kita hadapi ekonomi dengan keadaan harga komoditas menurun, oleh
karena itu perlu diversifikasi untuk cari sumber-sumber kemandirian
ekonomi daerah, sesuai sasaran dan potensinya," kata Perry.
Seminar yang digelar selama tiga hari di BI Institute itu juga
bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional dan Asosiasi Pemerintah
Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Perry mengatakan, saat ini BI dan pemerintah daerah telah
memetakan sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi tersebut dapat digenjot
dari sektor pertanian-perkebunan, pariwisata, industri, serta jasa
termasuk pariwisata.
Sektor-sektor ekonomi tersebut, ujarnya, akan didorong sesuai
dengan potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Setelah daerah
memiliki sektor terfokus yang ingin dikembangkan, diharapkan dapat
mengundang lebih banyak investasi swasta masuk.
"Dengan pendalaman pada tiga setengah hari ini, akan banyak perumusan kebijakan untuk memperkuat perekonomian," ujarnya.
Selain mencari sumber baru pertumbuhan, seminar itu juga akan
memperkuat program pengendalian inflasi di daerah dan pencapaian target
kesejahteraan, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan jumlah
warga bekerja di daerah.
Menurut Perry, selain kajian bersama tentang ekonomi, para kepala
daerah juga akan mengikuti program penguatan wawasan kebangsaan dari
Lemhanas. Program ini ditujukan untuk memperkuat rasa patriotisme dan
nasionalisme para kepala daerah.
"Kita harus perkuat kepemimpinan kepala daerah, dan memperkuat wawasan kebangsaan serta jejaring mereka," kata dia.
Sekretaris Jenderal APKASI Nurdin Abdullah mengatakan para bupati
ingin menelurkan kebijakan yang memadai dan strategi untuk perekonomian
daerah, seperti pengendalian inflasi dan percepatan pembangunan
infrastruktur.
Adanya pemotongan anggaran transfer ke daerah di APBN-Perubahan
2017, kata Nurdin, juga menambah tantangan bagi pemerintah daerah untuk
dapat mengoptimalkan setiap potensi yang ada untuk perekonomian.
"Keputusan memotong anggaran di tengah jalan ini sangat berat tapi harus dijalankan," ujarnya. (WDY)
BI Gandeng Bupati Cari Potensi Baru Perekonomian
Rabu, 31 Agustus 2016 14:21 WIB