Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta memperkenalkan sejumlah program Bali Mandara yang menjadi program unggulan pemprov setempat kepada para atase militer pertahanan negara-negara sahabat yang mengunjungi Pulau Dewata.
"Dalam setiap program dan kebijakan yang dilakukan Pemprov Bali selalu berpedoman pada konsep keseimbangan Tri Hita Karana yang menjaga keseimbangan hubungan antarmanusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhan," kata Wagub Sudikerta saat menerima kunjungan para atase tersebut, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, konsep tersebutlah yang sampai sampai saat ini menjadikan pariwisata Bali tetap terjaga. Terkait dengan program Bali Mandara ada program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan secara gratis, di bidang pertanian ada program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), ada juga program beasiswa miskin.
Selain itu ada program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara untuk desa-desa miskin di Bali. Masih terkait dengan program kemiskinan, juga ada program bedah rumah. Di sisi lain ada program "Bali Clean and Green" sebagai program di bidang lingkungan.
Dalam momentum itu, pimpinan rombongan yang merupakan Atase Pertahanan Inggris di Jakarta Colonel Adrian Campbell-Black, mengungkapkan bahwa kunjungannya tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksakan oleh Markas Besar Angkatan Darat Republik Indonesia untuk memperkenalkan Indonesia kepada negara-negara sahabat.
Kunjungan yang diikuti oleh 13 negara diantaranya adalah Australia, Brazil, Selandia Baru, Amerika Serikat dan sembila negara lainnya ke Pulau Dewata kali ini juga untuk mengenal lebih jauh mengenai program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Pihaknya sangat terkesan akan kemajuan pembangunan Bali khususnya di bidang pariwisata. Ia melihat di samping banyaknya isu internasional tentang keamanan yang berkembang pascaterjadinya Bom Bali beberapa tahun silam, Pemerintah Provinsi Bali telah berhasil mengembalikan citra Bali di mata dunia internasional.
Ia juga memuji sistem keamanan Bali yang terjalin harmonis antara aparat kepolisian TNI/Polri, pemerintah daerah, serta pemerintah desa.
Hal tersebut membuatnya ingin mengetahui mengenai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjaga eksistensi pariwisata dan harmonisasi penyelenggaraan keamanan tersebut.
Sudikerta menjelaskan terkait hal tersebut, pada intinya bersumber dari komunikasi yang dijalin Pemprov Bali dengan selalu menjaga koordinasi yang baik dengan aparat keamanan TNI/Polri, Badan Intelejen Negara yang ada di Bali serta tidak kalah pentingnya yaitu "pecalang" atau perangkat keamanan dari desa adat.
"Mereka memiliki tugas untuk mengamankan dan menertibkan desa adat baik dalam keseharian maupun dalam hubungannya dengan penyelenggaraan upacara adat atau keagamaan," ujarnya.
Sudikerta juga menitipkan pesan kepada para atase pertahanan negara sahabat tersebut untuk turut memperkenalkan Bali di negara meraka masing-masing sehingga akan banyak wisatawan asing yang datang mengunjungi Pulau Dewata. (WDY)