Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry pada rapat paripurna dengan Gubernur Made Mangku Pastika menyampaikan pendapat agar melakukan langkah-langkah dalam menyikapi rencana reklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung.
"Saya berharap antara kita (legislatif dan eksekutif) melakukan langkah-langkah dan ada pola pikir sikap bersama terkait rencana pembangunan reklamasi Teluk Benoa. Sebab terjadinya pro dan kontra di tengah masyarakat," katanya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan dalam menyikapi rencana pembangunan reklamasi tersebut agar mampu untuk menyikapi gerakan masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi menentang pembangunan reklamasi Teluk Benoa Itu.
"Kegiatan aksi menentang pembangunan reklamasi Teluk Benoa yang dilakukan warga masyarakat setiap minggu yang turun ke jalan semakin besar. Sehingga akibat aksi tersebut tentu akan berpengaruh terhadap citra pariwisata Bali," ucapnya.
Untuk itu, kata politikus Partai Golkar tersebut meminta legislatif dan pemerintah provinsi melakukan pola sikap yang sama, sehingga ada jalan keluar untuk tidak ada masyarakat turun ke jalan.
Gubernur Made Mangku Pastika sependapat apa yang disampaikan DPRD Bali agar melakukan langkah-langkah dalam mencarikan solusi dengan semakin banyaknya waga masyarakat melakukan aksi demonstrasi menentang reklamasi Teluk Benoa.
"Akibat aksi demonstrasi menolak reklamasi itu, aparat kepolisian setiap minggunya harus menurunkan sedikitnya 600 personel untuk mengamankan jalannya aksi tersebut. Dengan menurunkan personel kepolisian tentu perlu biaya minimal untuk konsumsi," ucapnya.
Ia mengatakan dengan adanya aksi demonstrasi itu, tentu juga berpengaruh kepada wisatawan yang kebetulan berlibur di Bali. Mereka terkadang dalam perjalanannya terjebak oleh aksi tersebut.
"Sektor pariwisata perlu keamanan dan kenyamanan. Bila terus-terusan ada demo pasti sektor andalan Pulau Bali akan berdampak. Sekarang saja banyak wisatawan bepergian ke Banyuwangi (Jawa Timur), Lombok (NTB) maupun ke Laboan Bajo (NTT). Mereka mungkin sudah jenuh dengan atraksi di Bali yang objek wisatanya itu-itu saja. Untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak ke depannya perlu Bali memiliki destinasi baru," katanya. (WDY)