Denpasar (Antara Bali) - Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, I Ketut Widnya mengatakan penanaman nilai agama melalui seni pembacaan kitab suci dan kidung keagamaan memberi pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karakter gererasi muda Hindu.
"Pembacaan ayat-ayat suci dan nyanyian rohani (kidung) mampu menyentuh relung kalbu yang paling dalam," kata Ketut Widnya
ketika membuka pemilihan pembacaan kitab suci dan kidung keagamaan tahun 2016 bagi pelajar dan pemuda Hindu se provinsi Bali, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, seni pembacaan kitab suci dan kidung keagamaan hendaknya dapat diperluas pelaksanaanya agar menjangkau lebih banyak generasi muda Hindu sehingga pada akhirnya mampu membentengi mereka dari pengaruh-pengaruh negatif modernisasi dan globalisasi.
"Secara tradisi seni pembacaan kitab suci dan kidung keagamaan sudah terbukti sangat epektif dalam upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan", ujar Dirjen Ketut Widnya.
Ia menambahkan, bahwa metode pemahaman agama melalui seni akan tetap dapat dipertahankan dalam pembinaan umat Hindu Indonesia melalui Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG).
Mengutip geguritan yang dikarang Ida Bagus Rai, rektor pertama Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Widnya mengungkapkan, bahwa melalui seni pembacaan kitab suci dan kidung keagamaan seseorang dapat belajar sekaligus menyanyikan kidung-kidung keagamaan tersebut.
Dalam budaya Bali, hal itu diekspresikan melalu ungkapan, "belajar sambil menyanyi dan menyanyi sambil belajar (melajah sambilang megending, megending sambilang melajah).
Widnya menambahkan, pemahaman ajaran-ajaran agama melalui seni keagamaan memberi ruang yang lebih luas kepada seseorang untuk memahami ajaran-ajaran agamanya secara lebih utuh.
Hal itu penting karena fungsi seni untuk menghaluskan jiwa dan pemahaman agama melalui jiwa yang lembut akan menghindari pemahaman agama secara doktrin yang kaku.
Pemilihan pembacaan kitab suci dan kidung keagamaan di kalangan pemuda dan generasi muda Hindu se Bali ini, bertujuan untuk melestarikan budaya Bali dan menanamkan kecintaan untuk membaca kitab-kitab suci Veda.
"Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di seluruh Bali", kata I Nyoman Lastra, M.Si, Kabid Urusan Agama Hindu dan Pengawas Kakanwil Kementerian Provinsi Bali. (WDY)