Denpasar (Antara Bali) - Subsektor tanaman pangan di Bali dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) pada bulan Mei 2016 sebesar 97,09 persen, meningkat 0,77 persen dibanding bulan April 2016 yang tercatat 96,34 persen.
"Tanaman pangan meliputi padi dan palawija (NTP-P) masih berada di bawah nilai 100 yang berarti nilai yang diterima petani dari hasil pertanian tanaman pangan belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, indeks harga yang diterima petani (lt) pada subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,65 persen. Kenaikan tersebut terjadi pada kelompok padi sebesar 0,01 persen dan palawija 2,33 persen.
Pada sisi lain indeks harga yang dibayar petani (lb) tercatat mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Penurunan indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh berkurangnya indeks harga konsumsi rumah tangga (HKP) sebesar 0,16 persen serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) tercatat naik 0,09 persen.
Adi Nugroho menambahkan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada bulan Mei 2016 mengalami kenaikan sebesar 3,67persen, dibandingkan bulan sebelumnya, April 2016.
Demikian pula harga gabah di tingkat penggilingan juga naik sebesar 3,87 persen. Harga gabah di tingkat petani sebesar Rp4.213,26 per kilogram meningkat dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 4.063,96/kg.
Sementara gabah kering panen (GKP) di tingkat penggilingan yang mengalami kenaikan sebesar 3,87 persen dari Rp4.132,72 per kg pada bulan April 2016 menjadi Rp4.292,60 per kg pada bulan Mei 2016.
Harga gabah tersebut di atas harga patokoan pemerintah (HPP) yang berlaku sejak Mei 2015 untuk tingkat petani sebesar Rp3.700 per kg dan tingkat penggilingan Rp3.750 per kg.
Adi Nugroho menjelaskan, tanaman merupakan salah satu dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTB Bali. Dari kelima subsektor itu seluruhnya mengalami peningkatan.
Dengan demikian satupun subsektor di Bali dalam membentuk NTP tidak ada yang mengalami penurunan. Empat subsektor lainnya terdiri atas hortikultura naik 0,30 persen, subsektor peternakan 0,80 persen, subsektor perikanan 1,23 persen dan subsektor tanaman perkebunan 2,66 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)
Pangan Bentuk NTP Bali Naik 0,77 Persen
Selasa, 14 Juni 2016 12:23 WIB