Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah menargetkan penghematan anggaran
kementerian dan lembaga dalam APBN 2016 dalam upaya efesiensi keuangan.
Menteri Sekretariat Negara Pratikno saat rapar dengar pendapatan
dengan Komisi II DPR RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Kamis
mengatakan pemotongan anggaran pada APBN 2016, Rp2,311 triliun turun
menjadi Rp2,157 triliun.
Pratikno mengatakan penghematan dilakukan dengan efesiensi pengadaan
barang dan jasa serta pengurangan perjalanan dinas dalam negeri.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dalam rapat yang
berlangsung mulai pukul 10.00 WIB juga mengatakan sesuai dengan surat
menteri keuangan, pihaknya pun diminta untuk melakukan penghematan
anggaran.
"Penghematan pada APBN 2016, Rp30 miliar atau 13,9 persen namun
sudah disampaikan hanya bisa hemat sampai Rp13,3 miliar, karena sudah
tertata dan terstruktur program yang kami susun," kata Pramono.
Penghematan anggaran juga disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan
Teten Masduki mengatakan sebesar Rp14 miliar dari anggaran Rp159 miliar
pada APBN 2016.
Demikian juga Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional penghematan dilakukan dengan target Rp300 miliar
pada APBN 2016.
"Namun target pelayanan kami serta target Penerimaan Negara Bukan
Pajak tetap sesuai dengan yang ada," kata Ferry Mursyidan Baldan.
Menanggapi laporan dari sejumlah kementerian dan lembaga tersebut,
anggota Komisi II mengharapkan penghematan anggaran tidak mempengaruhi
kinerja masing-masing kementerian.
"Saya mengharapkan penghematan ini tidak mempengaruhi kinerja
kementerian terutama layanan pada publik," kata anggota Komisi II dari
Fraksi PAN Yandri Susanto.
Ia menyatakan mendukung penghematan namun jangan sampai mengurangi layanan publik termasuk kinerja layanan Agraria.
Rapat dengar pendapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI
Rambe Kamaruzaman dan dihadiri oleh anggota komisi II dari sembilan
fraksi. (WDY)
Pemerintah Lakukan Penghematan Anggaran Kementerian
Kamis, 9 Juni 2016 11:42 WIB