Bangli (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memanen bawang merah dengan menggunakan sistem pertanian organik berbasis Microalfafa MA-11 yang membuat lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan serangan hama.
"Kami harapkan budidaya bawang merah secara organik ini dapat diimplementasikan pada tataran area yang lebih luas sehingga mempercepat terwujudnya ketahanan pangan di Bali," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati usai memanen bawang merah di Kelompok Sari Pertiwi binaan bank sentral tersebut di Songan, Kabupaten Bangli, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan hasil pengubinan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Bangli pada 3-5 Juni 2016 yang bukan merupakan musim tanam didapatkan hasil pengubinan rata-rata sebesar 22,4 ton per hektare dengan hasil tertinggi mencapai 34,2 ton per hektare pada lahan yang benihnya direndam menggunakan MA-11.
Jumlah umbi yang dihasilkan juga meningkat tajam, dari sebelumnya rata-rata delapan hingga 12 umbi, saat ini menjadi 12-18 umbi pada lahan seluas dua hektare itu.
Penanaman dilakukan pada 10 April 2016 dan siap panen dengan usia 59 hari.
"Selain pertumbuhan yang pesat, sejak menggunakan perlakuan organik berbasis MA-11, tanaman bawang merah menjadi lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan serangan hama," imbuh Dewi.
Petani, kata dia, juga merasakan manfaat dari penggunaan biofarm, pestisida nabati dan fungisida nabati yang dibuat sendiri oleh kelompok dengan memanfaatkan tumbuhan lokal sehingga petani tidak lagi membeli pestisida kimia dan dapat menghemat biaya.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat Kabupaten Bangli merupakan sentra pengembangan bawang merah di Pulau Dewata karena menghasilkan 11.090 ton yang berarti mampu memberikan kontribusi sebesar 93,30 persen dari total produksi Provinsi Bali sebanyak 11.880 ton selama tahun 2014.
Dalam kesempatan itu, BI juga menandatangani nota kesepakatan pengembangan komoditas bawang merah dan cabai di Kabupaten Bangli bersama dengan pemerintah daerah setempat. (WDY)
BI Bali Panen Bawang Merah Tahan Hama
Rabu, 8 Juni 2016 18:21 WIB