Semarang (Antara Bali) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan penyakit gagal ginjal yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia disebabkan mulai dari penggunaan air yang tidak bersih atau tercemar untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
"Penyebabnya coba kami cari ternyata air yang tidak bersih di samping juga faktor lain, diabetes, hipertensi," kata Nila dalam diskusi akses sanitasi di Semarang, Senin malam.
Dia menyebut penyakit gagal ginjal berkaitan dengan akses sanitasi dan perilaku masyarakat yang tidak sehat dengan tidak membuang air besar di toilet.
Nila mengungkapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengeluarkan biaya untuk pengobatan gagal ginjal menelan Rp3,4 triliun dana BPJS.
"Ada tiga juta orang Indonesia menderita gagal ginjal dan pengeluarannya sekitar Rp3,4 triliun uang BPJS dihabiskan," ujar Nila. Dia menyebut tingginya biaya tersebut dikarenakan klaim cuci darah penderita gagal ginjal yang bisa mencapai Rp1 juta.
Untuk itu Nila menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap akses sanitasi yang layak serta menghilangkan perilaku buang air besar tidak pada tempatnya.
"Kalau buang air besarnya di sungai, air jadi kotor, air itu buat mandi buat nyuci, jadi penyakit, bisa sakit," kata dia.
Dia mengatakan bantuan pembiayaan pengobatan tidak akan cukup untuk menurunkan angka penyakit melainkan juga harus ada langkah preventif.
Nila mengungkapkan air bersih dan akses sanitasi jadi salah satu langkah mencegah terjadinya penyakit selain pemenuhan nutrisi, lingkungan bersih dan rumah sehat, serta pembiayaan. (WDY)
Menkes: Gagal Ginjal Berawal Dari Air Tercemar
Selasa, 31 Mei 2016 9:03 WIB