Denpasar (Antara Bali) - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar menyelenggarakan lomba "Utsawa Dharma Gita (UDG)" atau menyanyikan ayat-ayat suci agama Hindu bagi penyandang disabilitas se-Bali.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar, IGA Rai Anom Suradi disela perlombaan, di Pendopo Inn Bali Hotel, Denpasar, Sabtu mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 80 orang peserta penyandang disabilitas se-Bali.
Ia mengatakan pada kesempatan tersebut Duta Kabupaten Buleleng sebagai juara umum tahun 2015 menyerahkan piala bergilir UDG kepada Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar, IGA Rai Anom Suradi yang selanjutnya diserahkan kembali ke panitia untuk diperebutkan kembali tahun ini.
"Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar setiap tahunnya dengan melibatkan para penyandang disabilitas. Tahun ini kami memang memfokuskan kepada pelestarian budaya, dan merupakan kepedulian dari Wali Kota Denpasar melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja guna mewujudkan visi Pemerintah Kota Denpasar yakni Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Munuju Keharmonisan," katanya.
Ia mengatakan para penyandang disabilitas yang membutuhkan wahana serta media untuk suatu kebersamaan. Pada ajang inilah mereka bisa untuk "metemuwirasa dan megenduwirasa" atau saling bertukar pikiran antar-sesama disabilitas serta berbagi cerita dan pengalaman.
Anom Suradi menambahkan, pada hakekatnya UDG mengandung makna pahala atau melantunkan nyanyian suci yang bersumber dari sastra Agama Hindu dengan intisari menuju kebahagian lahir dan batin untuk memperoleh SDM yang berkualitas.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut sebagai benteng moral untuk memperoleh dinamisasi disegala bidang. Ke depan mengharapkan apa yang dilaksanakan oleh pemerintah senantiasa mendapat dukungan serta peran aktif dari masyarakat termasuk para penyandang disabilitas.
"Dari ajang UDG ini dapat dipetik hikmahnya secara vertikal dan horisontal. Secara vertikal meningkatkan serada bhakti kehadapan Hyang Widhi Wasa (Tuhan Maha Esa) dan secara horisontal dapat menjaga serta memperkuat rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan," ujarnya.
Sementara Ketua Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Denpasar Made Kondra yang juga penyandang disabilitas mengatakan kegiatan UDG kali ini untuk yang ke-11 kalinya dan diikuti oleh 80 peserta se-Bali.
Lomba UDG ini dibagi dalam dua kategori yakni Sekar Alit atau Mecepat Tunggal dan Sekar Agung atau Wirama mepasangan. Tujuan dari pada lomba ini tiada lain adalah untuk melestarikan dan menjalankan seni budaya serta meningkatkan rasa persaudaraan antara sesama penyandang disabilitas se-Bali.
"Keterbatasan tidak menjadi halangan dalam melaksanakan kreativitas seperti kegiatan UDG ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan bantuan dan fasilitas kepada kami dalam melakukan aktifitas dan kreativitas," kata Kondra. (WDY)