Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha memberi klarifikasi atas berita bohong adanya hadiah miliaran rupiah pada lomba Utsawa Dharma Gita yang hanya dapat diikuti anak-anak pejabat.
"Anggaran kita Rp1,2 miliar total untuk biaya penyelenggaraan dan hadiah, jadi tidak benar hadiah saja miliaran rupiah, dan tidak ada itu hanya bisa diikuti anak pejabat ini berita ngawur banget," kata dia.
Dalam klarifikasi yang disampaikan Pemprov Bali di Denpasar, Selasa, ia menjelaskan bahwa lomba tersebut akan dilakukan pada bulan Oktober 2023, dan ini dilakukan sebagai persiapan dalam Utsawa Dharma Gita nasional 2024.
Nantinya seluruh anggaran akan digunakan untuk keperluan lomba itu, di mana terdapat 26 jenis lomba yang akan diselenggarakan.
Sebelumnya, beredar berita bohong melalui aplikasi pesan WhatsApp yang mengatakan Pemprov Bali mengadakan lomba Utsawa Dharma Gita seperti mekidung, makekawin, pidato bahasa bali dan bercerita bali dalam rangka menjaga ajeg dan budaya dresta Bali menjelang Bulan Bahasa Bali dan Hari Suci Nyepi.
Dalam pesan tersebut dikatakan pemenang akan mendapat hadiah uang pembinaan miliaran rupiah dengan ketentuan wajib memiliki orang tua sebagai kepala dinas atau pejabat eselon satu, dua dan tiga, kepala daerah, direktur, ketua majelis desa adat atau komisaris.
Pihaknya membantah dan menyampaikan bahwa sumber pesan tersebut tidak diketahui asalnya, dan maksud dari pembuat berita bohong itu.
"Semua kegiatan Pemprov Bali seperti lomba pasti ada dasar tertulisnya dan diumumkan secara resmi melalui kanal resmi Pemerintah Provinsi Bali," ujarnya.
Maka dari itu, masyarakat diminta untuk tidak mempercayainya dan diimbau untuk mengecek kembali portal Pemprov Bali untuk menemukan informasi yang tepat, demikian I Gede Arya Sugiartha .