Badung (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama, Tri Handoko Seto, meluncurkan pelaksanaan "Utsawa Dharma Gita" (UDG) Tingkat Nasional Ke-14 Tahun 2021 secara Semi Virtual pada 29 Juni 2021, meski sebelumnya direncanakan untuk dilaksanakan di Maluku.
"Dengan mengucapkan Om Awignam Astu Namo Siddam, pelaksanaan perekaman Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional Ke 14 Tahun 2021 sebagai tanda dimulainya perekaman Utsawa Dharma Gita di seluruh daerah Indonesia, saya buka secara resmi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.
Peluncuran UDG 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting ini menjadi penanda berangkatnya 10 tim petugas perekaman dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama ke masing-masing Provinsi Peserta Utsawa Dharmagita Tingkat Nasional XIV Tahun 2021.
"Ajang perlombaan tiga tahun ini seharusnya dilaksanakan tahun 2020, tetapi karena merebaknya virus Covid-19 menyebabkan pelaksanaannya diundur dan baru dilaksanakan pada tahun 2021. Karena alasan yang sama, pelaksanaan UDG Nasional tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni berlangsung secara semi virtual," katanya.
UDG Nasional tahun 2020 semestinya dilakukan secara terpusat di Provinsi Maluku, tetapi karena perubahan teknis pelaksanaan seluruh kegiatan ofline akan dilaksanakan di daerah masing-masing dan penjurian akan dilaksanakan di Jakarta, sehingga peserta lomba tidak berkumpul di satu tempat, melainkan melaksanakan lomba dari daerah masing-masing dan penjurian ditentukan melalui video rekaman para peserta.
Panitia mencatat ada 959 peserta yang akan ikut berpartisipasi dan bersaing dalam tujuh jenis lomba yaitu lomba membaca sloka, lomba menghafal sloka, lomba lomba membaca palawakya, lomba membaca kekawin, Lomba Dharmawacana berbahasa Inggris, lomba Dharmawacana bahasa Indonesia dan lomba nyanyian keagamaan Hindu. Masing-masing jenis lomba akan terbagi dalam beberapa kategori dengan jumlah total menjadi 25 kategori lomba.
Baca juga: Dirjen Bimas Hindu tinjau sekolah rintisan di Jembrana
Dirjen Bimmas Hindu Kemenag Tri Handoko Seto menyatakan Pandemi Covid-19 tidak boleh menghentikan langkah dalam menyemangati umat, khususnya anak-anak, untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam berdharmagita setelah bertahun-tahun melakukan pembelajaran dharmagita.
Menurut Tri Handoko Seto yang juga alumnus Meteorology Department of Kyoto University, Kyoto, Jepang itu, UDG Nasional dengan semi-virtual tidak akan mengurangi esensi dari tujuan diadakannya dharmagita. UDG Nasional adalah ajang untuk menilai seluruh proses pembinaan Dharmagita yang dilakukan Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG).
UDG Nasional juga menjadi wahana untuk saling melihat perkembangan dan kemampuan dharmagita masing-masing daerah. Bahkan UDG semi-virtual ini tetap bisa menjadi ajang simakrama secara virtual. "UDG Nasional semi-virtual, bahkan menunjukkan bahwa umat Hindu di seluruh Nusantara sangat melek IT dan siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0," kata Tri Handoko Seto.
Walaupun berlangsung secara semi virtual, Ketua Panitia UDG menjamin peserta akan mendapatkan adrenalin perlombaan yang sama seperti perlombaan yang dipusatkan di satu tempat.
"Pengambilan video rekaman peserta di daerahnya masing-masing diupayakan sama persis seperti perlombaan yang dilangsungkan di satu tempat yang sama. Peserta hanya dapat melakukan rekaman sekali dan tidak dapat diulang. Selain itu akan ada petugas dari direktorat yang akan bertugas melakukan pemantauan langsung ke masing-masing daerah," kata Ketua Panitia Utsawa Dharma Gita Nasional, Desak Putu Sri Astiti, yang juga Plt Direktur Urusan Agama Hindu.
Puncak acara Utsawa Dharmagita Nasional tahun 2021 akan berlangsung pada bulan Agustus 2021. Perekaman video peserta masing-masing daerah akan dimulai akhir Juni 2021 dengan provinsi pertama yang akan melakukan perekaman video peserta lomba adalah Provinsi Sulawesi Utara dan Jawa Tengah pada tanggal 30 Juni 2021, dilanjutkan Provinsi Papua dan Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 1 Juli 2021.
Provinsi terakhir yang akan melakukan perekaman video peserta adalah Provinsi Banten dan Kalimantan Barat. Total ada 31 Provinsi yang ikut berpartisipasi dalam ajang perlombaan tiga tahunan ini dengan Provinsi Aceh, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah tidak ikut berpartisipasi.