Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali mengantisipasi gejolak harga sejumlah komoditas menjelang Ramadan dengan menggelar pasar murah atau operasi pasar.
"Ke depan, langkah strategis akan kembali dilakukan sejalan dengan persiapan menghadapi periode Ramadan dan Lebaran," kata Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Senin.
TPID pada tingkat provinsi, kabupaten atau kota di Provinsi Bali bersama seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau instansi terkait akan terus melakukan pemantauan harga dan siap melakukan operasi pasar atau pasar murah sebagai langkah antisipatif meredam gejolak harga.
Selama tiga hari berturut-turut TPID Bali, TPID Kota Denpasar dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menggelar pasar murah komoditas gula pasir di Pasar Kreneng Denpasar.
Pasar murah digelar mulai Sabtu (14/5) hingga Senin ini dengan menggelontorkan gula pasir putih sebanyak 200 kilogram dengan harga jual Rp12.500 per kilogram.
Sejak dibuka pukul 07.00 Wita, masyarakat langsung memburu gula pasir putih tersebut hingga ludes terjual.
Berdasarkan pantauan harga pada Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (SiGapura) pada laman www.sigapura.org, harga gula pasir putih lokal di dua pasar tradisional yakni Pasar Kreneng dan Pasar Badung di Denpasar melonjak sebesar 11,54 persen.
Pada 1 Mei 2016 harga per kilogram mencapai Rp13.000 namun kini telah menjadi Rp14.500 atau naik Rp1.500.
TPID Bali menilai kenaikan harga itu disebabkan oleh periode masa giling tebu (produksi gula) di Jawa yang telah selesai, sehingga stok gula pada tingkat produsen cenderung menurun.
Kondisi ini berujung pada harga tebus distributor yang ikut merangkak naik. Produksi gula pasir diperkirakan akan kembali meningkat pada awal Juni 2016 seiring dengan mulainya panen tebu.
Selain itu komoditas bawang merah juga masih menunjukkan peningkatan harga seiring dengan peningkatan harga pada kondisi nasional.
Harga rata-rata bawang merah di pasar tradisional Denpasar tercatat sebesar Rp39.500 per kilogram sementara di Kabupaten Buleleng tercatat sebesar Rp33.500 per kilogram. (WDY)