Denpasar (ANTARA) - Pertamina menggelar operasi pasar gas elpiji ukuran tiga kilogram di sejumlah wilayah di Bali untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan menjelang Hari Raya Galungan pada 1-3 Agustus 2023.
“Operasi pasar di Bali total ada 5.360 tabung gas elpiji tiga kilogram,” kata Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi saat dihubungi di Denpasar, Rabu.
Ada pun pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk elpiji di Bali berada di bawah koordinasi Operasional Regional (MOR) V yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.
Ia merinci untuk di Kota Denpasar sebanyak 1.600 tabung, di Kabupaten Gianyar sebanyak 1.600 tabung, Kabupaten Karangasem sebanyak 1.600 tabung dan Bangli sebanyak 560 tabung.
“Kami adakan bertahap mengantisipasi kebutuhan Hari Raya Galungan,” ujarnya namun ia tidak menjelaskan proyeksi peningkatan kebutuhan menjelang Hari Raya Galungan di Bali.
Nantinya operasi pasar elpiji subsidi yang digelar mulai Senin (17/7) itu kata dia, dilakukan di tingkat agen yang total di Bali terdapat 109 agen elpiji.
Ada pun rata-rata per hari untuk operasi pasar itu mencapai sebanyak 200 tabung per lokasi di masing-masing kabupaten/kota itu.
Sedangkan berdasarkan catatan Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, konsumsi gas elpiji tiga kilogram di Bali rata-rata mencapai 240 ribu tabung per hari.
Di sisi lain, BUMN itu mengimbau masyarakat agar membeli langsung di pangkalan elpiji resmi.
Pangkalan elpiji resmi difungsikan sebagai lembaga penyalur tingkat akhir yang melayani konsumen individu secara langsung dan tidak mengutamakan pengecer atau pemborong.
Tujuannya, kata dia, agar warga yang berhak, terjamin mendapatkan gas elpiji ukuran tiga kilogram itu dengan harga eceran tertinggi (HET).
Sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 tahun 2022 harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji dengan tabung berwarna hijau di pangkalan resmi di Bali sebesar Rp18 ribu per tabung gas elpiji.
“Kalau di pengecer tidak ada yang bisa mengontrol penggunaannya untuk konsumen yang ditentukan,” ucapnya.
Saat ini, konsumsi gas elpiji tiga kilogram diperuntukkan kepada empat golongan yakni rumah tangga prasejahtera, nelayan sasaran, petani dan UMKM.
Pertamina melalui program satu desa satu pangkalan (OVOO) atau satu desa di Bali minimal memiliki satu pangkalan dan rata-rata ada empat pangkalan di setiap desa.