Tabanan (Antara Bali) - Ceceran dan tumpukan sampah belakangan ini mengotori keindahan Pantai Pasut, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi minat kunjungan wisatawan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa, kondisi Pantai Pasut terlihat kotor oleh tumpukan sampah kayu atau ranting pohon, hingga sampah rumahan jenis organik maupun kimiwi.
"Sayang sekali kondisi pantai yang cukup indah ini seperti tidak terurus," komentar seorang pengunjung.
Banyaknya sampah yang mengotori Pantai Pasut diakui Camat Kerambitan, Gusti Ngurah Agung Suryana.
Menurut dia, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tabanan tidak pernah turun tangan untuk membersihkannya.
Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan aparat desa setempat. "Biasanya masyarakat desa kerja bakti untuk membersihkan pantai itu," ujar Agung Suryana.
Banyaknya sampah di Pantai Susut dikarenakan kini sedang musim hujan. "Banyak sampah yang terbawa ke pantai," ucapnya.
Selain itu, diduga banyaknya sampah itu tak lepas dari kebiasaan masyarakat yang cerobih membuang sampah ke sungai dan aliran airnya menuju pantai.
Kondisi tersebut, semakin diperparah ketika hujan datang disertai angin kencang, maka banyak sampah plastik yang terbuang ke pantai lalu dibawa ombak kembali ke tepi pantai.
Mulai dari sampah sisa makanan ringan, pakaian dalam, tas bekas sampai sandal, sampah kayu, ranting kayu dan balok kayu.
Padahal mobil "off road" yang mengangkut turis seperti yang terjadi Selasa, kerap keluar-masuk pantai berpasir hitam pekat itu.
Namun sayangnya, banyak warga yang tidak peduli terhadap lingkungan kotor akibat tumpukan sampah yang berserakan tersebut.(*)
