Mangupura (Antara Bali) - Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kabupaten Badung, Bali, memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Banjar Belulang, Desa Kapal, terkait bahaya penularan penyakit tuberculosis (TBC).
"Upaya ini kami lakukan agar masyarakat memahami gejala penyakit TBC sehingga sedini mungkin dapat dihindari supaya penularan menurun," kata Ketua Kordinator Lapangan PPTI Badung, dr Wayan Gede Arimbhawa, di Mangupura, Senin.
Dalam sosialisasi itu, pihaknya memberikan informasi kepada masyarakat bahwa penyakit TBC itu dapat diobati dan disembuhkan dengan cara disiplin dan mengikuti anjuran dokter untuk minum obat secara teratur.
Arimbhawa mengatakan, untuk jangka waktu mengkonsumsi obat TBC tersebut, memang membutuhkan waktu cukup lama sekitar enam hingga delapan bulan.
"Dengan upaya penyuluhan ini, saya berharap masyarakat memahami tata cara pencegahan dan pengobatannya," ujarnya.
Dalam kegiatan sosialisasi itu, pihaknya juga melakukan pengambilan sampel dahak masyarakat di daerah itu, yang sudah mengalami batuk selama dua minggu secara terus menerus agar diketahui apakah terincikasi TB atau tidak.
"Yang terindikasi batuk inilah yang akan kami kirim sempelnya ke rumah sakit," ujarnya.
Pihaknya mencatat, jumlah penderita baru TBC di Badung sebanyak 51 orang pada Januari hingga Februari 2016. "Yang sembuh sebanyak 40 orang, kemudian yang drop out minum obat sebanyak dua orang dan meninggal satu orang," ujarnya.
Sedang penderita yang saat ini sedang menjalani pengobatan sebanyak 143 orang. Dibandingkan Tahun 2015 penderita TBC di Badung tercatat keseluruhan sebanyak 283 orang, yang sembuh 218 orang, meninggal 16 orang, drop out (16 orang).
"Sementara khusus di Banjar Belulang terdapat satu penderita TBC," ujarnya. (WDY)
PPTI Badung Beri Penyuluhan Masyarakat Terkait TBC
Senin, 11 April 2016 20:30 WIB