Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) mencatat bahwa konsumsi pertalite di Provinsi Bali melonjak pascapenurunan harga bahan bakar minyak.
"Setelah penurunan harga, saat ini realisasi sudah mencapai 129 kiloliter per hari," kata Branch Manager Pertamina Bali dan Nusa Tenggara Barat, I Ketut Permadi Aryakumara di Denpasar, Senin.
Menurut dia, sejak awal kehadiran bahan bakar dengan oktan 90 itu di Bali pada Agustus 2015, realisasi harian pertalite rata-rata mencapai di bawah 70 kiloliter.
Sedangkan pada triwulan I tahun 2016, rata-rata konsumsi per hari pertalite mencapai 80 kiloliter.
Peningkatan konsumsi itu, lanjut dia, menandakan bahwa konsumen premium kini sudah banyak yang beralih mengonsumsi pertalite.
"Ini menunjukkan tren bahwa ada sebagian masyarakat yang beralih sebelumnya menggunakan premium menjadi pertalite," imbuhnya seraya menambahkan bahwa saat ini sudah ada 60 SPBU di Bali yang menjual pertalite.
Harga pertalite di Bali mencapai Rp7.100 per liter setelah sebelumnya turun Rp200 per 30 Maret 2016 dari harga Rp7.300 per liter.
Sedangkan harga premium turun per 1 April 2016 yang menjadi Rp6.550 per liter atau turun Rp500 dari harga semula yang mencapai Rp7.050 per liter.
Meski harga BBM jenis premium turun, namun konsumsi di Bali malah mengalami penurunan sekitar lima persen setelah harga bahan bakar minyak turun.
"Tren konsumsi premium di Bali mengalami penurunan lima persen. Sebelumnya realisasi harian mencapai 2.100 kiloliter kini mencapai sekitar 2.000 kiloliter," ucapnya.
Penurunan itu karena BBM jenis pertalite dengan oktan 90 atau lebih baik dibandingkan premium yang memiliki kualitas oktan 88.
Selain pertalite, konsumsi pertamax juga menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah turun Rp200 per liter.
Permadi mencatat bahwa awal triwulan I 2016 realisasi pertamax mencapai 272 kiloliter per hari dan setelah harganya turun, realisasi pada awal April 2016 menjadi 437 kiloliter per hari atau melonjak sekitar 139 persen. (WDY)
Konsumsi Pertalite Di Bali Melonjak Pascapenurunan Harga
Senin, 11 April 2016 15:28 WIB