Gianyar (Antara Bali) - Wakil Bupati Gianyar, Bali Made Mahayastra bersama Ketua DPPRD setempat, I Wayan Tagel Winarta dan Sekda Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra meninjau Pasar Seni Ubud, pascakebakaran, Kamis.
Kebakaran yang terjadi Kamis dini hari tersebut menganguskan 172 kios yang terdiri atas di lantai satu 88 kios dan di lantai dua 84 buah.
Menurut seorang saksi mata, api mulai menjalar dari lorong tiga di lantai bawah, api mulai menjalar hingga menghabiskan seisi blok B. Namun sebelum api menjalar ke blok lain, api sudah bisa dipadamkan pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar.
Kebakaran yang diketahui sejak pukul 05.30 Wita berhasil dipadamkan dengan mengerahkan sekitar 25 mobil pemadam kebakaran setelah bekerja keras selama tiga jam.
Pasar yang berlokasi di jantung ibukota Kecamatan Ubud itu segera akan direnovasi dengan menguji kelayakan beton serta material lain pasca kebakaran, sehingga bisa diidentifikasi apakah bisa direnovasi atau dibangun kembali.
"Ini merupakan musibah yang harus kita jalani dengan tabah, Pemkab Gianyar akan melakukan berbagai langkah agar para pedagang bisa berjualan kembali, yang jelas kebakaran ini tidak berdampak negatif terhadap kawasan pariwisata Ubud," jelas Mahayastra.
Ia juga mengapresiasi kinerja Damkar Gianyar yang dibantu Damkar kabupaten/kota lainnya di Bali yang secara sigap bisa memadamkan api hingga pukul 09.00 Wita.
Kebakaran diketahui seorang warga sejak pukul 05:30Wita, Damkar Gianyar secara cepat mengerahkan armada awal yang poskonya berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kebakaran.
"Kerugian yang diakibatkan kebarakan masih diselidiki pihak Labpor Polri, kami selaku Pemkab Gianyar berterimaksih atas bantuan kabupaten/kota lainnya dalam memadamkan api di Pasar Seni Ubud, terkait pedagang kami akan komunikasikan kembali antara pihak pedagang dan Pemkab Gianyar," ujar Mahayastra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Gianyar, AA Oka Gde Didjaya mengatakan, Pasar Seni Ubud diketahui terbakar oleh beberapa orang yang akan berjualan pagi di areal blok B dini hari.
Pos BPBD terdekat yang berlokasi di Banjar Ambengan, Peliatan Ubud mengerahkan dua armada untuk memperlambat gerak api sambil menunggu bantuan mobil lain. Karena api semakin membersar, pihak BPBD Gianyar mengirim sinyal darurat ke pelbagai Pos BPBD kabupaten/kota di Bali.
"Damkar yang berlokasi di Banjar Ambengan Ubud sangat berperan dalam menghambat api menjalar ke lokasi lain,"terang Oka Digjaya.
Selanjutnya, Damkar Gianyar yang memiliki enam unit mobil dengan 50 anggota mendapat bantua tiga buah mobil Damkar asal Kota Denpasar dengan bantuan 24 personil. Kabupaten Badung mengirimkan empat mobil Damkar dengan bantuan 25 personil, Kabupaten Bangli mengirimka dua mobil Damkar dengan bantuan 10 anggota, Kabupaten Klungkung mengirimkan satu mobil Damkar dan 22 anggota termasuk BPBD Kabupaten Karangasem mengirimkan satu mobil tangki air dan 9 anggota damkar beberta tiga orang anggota BPBD. (WDY)