Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat di provinsi itu untuk selalu bersyukur atas berkah kemakmuran yang telah dilimpahkan Tuhan serangkaian prosesi upacara "Betara Turun Kabeh" di Pura Besakih, Karangasem.
"Melalui prosesi Betara Turun Kabeh juga menjadi momentum memohon berkah Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) atas keselamatan, kesehatan serta kemakmuran tidak hanya bagi umat Hindu tetapi juga pada masyarakat Bali, rakyat Indonesia bahkan seluruh makhluk di dunia," kata Pastika di sela-sela melakukan acara persembahyangan puncak Betara Turun Kabeh, di Pura Besakih, Amlapura, Rabu.
Dia juga berharap seluruh umat Hindu dapat datang menghaturkan sembah ke pura terbesar di Bali itu dalam rentang waktu hingga 13 April 2016.
"Semoga umat bisa memanfaatkan waktu untuk `tangkil` atau datang bersembahyang ke Pura Besakih untuk menyampaikan rasa syukur dan bakti kita. Dengan doa yang disampaikan, semoga ke depannya Bali akan maju, aman , damai, sejahtera sehingga Bali yang Mandara akan dapat terwujud," ujar Pastika didampingi Ayu Pastika dan kepala SKPD Pemprov Bali itu.
Upacara atau ritual Betara Turun Kabeh kali ini secara keseluruhan "dipuput" atau dipimpin oleh 32 sulinggih (pendeta Hindu) yang tersebar di beberapa lokasi upacara.
Menurut Bendesa Adat Besakih yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Betara Turun Kabeh Pura Besakih 2016 I Wayan Gunatra, piodalan atau rangkaian upacara di Pura Besakih akan berlangsung selama 21 hari dari pelaksanaan puncak upacara.
Prosesi puncak kali ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Bali, Wakil Bupati Karangasem, Bupati Klungkung, perwakilan MUDP Provinsi Bali, PHDI Bali, serta perwakilan bupati/wali kota se Bali.
Prosesi juga diisi dengan pementasan tarian sakral seperti Rejang Dewa, Baris Gede, Topeng Sidakarya, Wayang Gedog dan Tari Gambuh.
Usai mengikuti prosesi di Pura Besakih, Pastika beserta rombongan menuju Pura Batur di Kabupaten Bangli untuk melakukan persembahyangan bersama. (WDY)