Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar mengajak umat Hindu di Ibu Kota Provinsi Bali itu yang ingin bersembahyang dalam ritual karya Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem, agar menyesuaikan dengan waktu yang ditentukan.
"Terkait dengan upacara IBTK di Besakih, telah ada SE Gubernur Bali yang mengatur tentang tatanan baru bagi pamedek (umat) yang ingin bersembahyang ke Pura Besakih," kata Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, Alit Wiradana saat memimpin rapat koordinasi tersebut mengimbau seluruh kalangan, baik jajaran OPD dan masyarakat, hendaknya dapat datang bersembahyang di waktu yang telah ditentukan sesuai SE Gubernur Bali No 03 Tahun 2023, yakni pada 11 April 2023.
Pemerintah Kota Denpasar pada tahun ini berkesempatan menjadi salah satu daerah yang Ngaturang Bhakti Penganyar pada momentum tahunan karya Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih pada 11 April mendatang
Puncak karya Ida Betara Turun Kabeh di pura terbesar di Bali itu akan dilaksanakan pada 5 April 2023. Setelah itu akan dilakukan upacara penganyar dengan persembahyangan bersama oleh masing-masing kabupaten/kota sesuai jadwal yang telah ditulis dalam SE tersebut.
Persembahyangan yang dibuat terjadwal ini, kata dia, ditujukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, berdesak-desakan saat sembahyang, serta untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pamedek (umat)
Berkaitan dengan kebersihan kawasan Suci Pura Agung Besakih, Alit Wiradana juga menyampaikan bahwa para pamedek dari Kota Denpasar agar membawa kantong sampah untuk menampung sisa persembahyangan selama berada di kawasan suci Pura Agung Besakih.
"Sesuai arahan yang telah disampaikan sebelumnya, kepada pamedek dari Kota Denpasar agar tetap mengikuti aturan yang ada dan tetap menjaga kebersihan area Pura Agung Besakih selama berada di kawasan tersebut," ujar Alit Wiradana.
Selain itu, dalam surat edaran tersebut diulas juga mengenai umat yang harus masuk melalui Candi Bentar di Area Manik Mas.
Umat yang menggunakan bus atau truk, setibanya di lokasi parkir telah disediakan shuttle bus listrik dari Tempat Parkir Kedungdung menuju Area Manik Mas. Hal ini berlaku juga sebaliknya.
Setelah itu, umat dapat berjalan kaki dari Area Manik Mas menuju Area Bencingah. Khusus untuk Sulinggih, lansia, wanita hamil, wanita yang mengajak bayi maupun balita, dan penyandang disabilitas juga disediakan kendaraan angkutan khusus yang dapat ditumpangi.