Banyuwangi, Jawa Timur (Antara Bali) - Kepala Syahbandar Pelabuhan
Ketapang di Banyuwangi, Ispriyanto, mengatakan sejauh ini sisa KMP
Rafelia II yang tenggelam di dasar laut tidak mengganggu alur pelayaran
di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
"Bangkai kapal berada di dasar laut, sehingga tidak memengaruhi
arus lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk," kata
dia, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
KMP Rafelia II jenis Landing Craft Tank (LCT) yang membawa
penumpang 81 orang dan 27 kendaraan tenggelam di hanya sekitar 250 meter
dari bibir Pantai Banyuwangi, sekitar pukul 13.09 WIB Jumat (4/3).
"Pengangkatan bangkai KMP Rafelia II diserahkan sepenuhnya kepada
pemilik kapal, namun sejauh ini lokasi tenggelamnya kapal sudah diberi
tanda oleh petugas," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Badan SAR Nasional Denpasar, Didi Hamzar, yang ditunjuk sebagai koordinator misi SAR (SMC/SAR Mission Coordinator) KMP Rafelia II, fokus pada pencarian korban kapal tenggelam.
Lima jenazah korban yang sudah ditemukan yakni mualim kapal, Puji
Purwono, sopir truk, Agus Tia, ibu beserta anaknya, Masruroh dan M
Romlan (18 bulan), serta I Gusti Made Suana yang tidak masuk dalam
manifest KMP Rafelia II, sedangkan jenazah nakhoda kapal, Bambang SA,
belum ditemukan. (WDY)
KMP Rafelia II Tidak Ganggu Pelayaran
Senin, 7 Maret 2016 8:59 WIB