Denpasar (Antara Bali) - Kerugian yang dialami pedagang akibat kebakaran di Pasar Badung Denpasar, Bali, diperkirakan mencapai Rp65 miliar.
Hal tersebut terungkap saat rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali dan TPID Kota Denpasar periode Maret 2016 yang dipimpin Ketua Tim Teknis TPID Bali, Suarpika Bimantoro di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (3/3).
Dalam rapat tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menyebutkan bahwa selain kerugian pedagang itu, terkait biaya relokasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp25 miliar.
Pembangunan Pasar Badung diperkirakan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2017 dan dua tahun berikutnya diperkirakan baru dapat beroperasi dengan normal.
Pasar terbesar di Denpasar sebelumnya terbakar pada Senin (29/2) sekitar pukul 18.00 Wita.
Puluhan mobil pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar dibantu Kabupaten Badung dan Gianyar serta Provinsi Bali dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Api baru benar-benar padam melalui proses pendinginan pada Selasa 1/3).
Kebakaran tersebut melalap kios yang ada secara keseluruhan di Pasar Badung meliputi lantai satu 67 kios, lantai dua 113 kios, lantai tiga 121 kios, dan jumlah los yang ada di lantai satu sebanyak 817 los, lantai dua 298 los, lantai tiga 237 los, serta jumlah pelataran pada malam harinya berjumlah 289 pedagang dan gudang berjumlah sembilan unit.
Pemerintah Kota Denpasar menyiapkan tiga opsi untuk merelokasi pedagang, yakni bekas pasar swalayan Tiara Grosir, Pasar Loak di Jalan Gunung Agung dan lapangan parkir Kompyang Sujana.
Beberapa pedagang saat ini membuka lapak dadakan di sekitar pasar tradisional itu. (WDY)