Kuta (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Bali ingin menyasar kalangan pensiunan sebagai investor pasar modal melalui sosialisasi yang gencar dilakukan kepada masyarakat.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Denpasar, I Gusti Agung Alit Nityaryana ditemui usai penandatanganan kerja sama Bank Mandiri dan 22 BPD seluruh Indonesia terkait transaksi repo di Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Senin, menjelaskan bahwa pensiunan merupakan kalangan yang diharapkan berkecimpung di dunia pasar modal selain kalangan potensial lainnya seperti mahasiswa.
"Edukasi menyasar kampus untuk mengembangkan sumber daya manusia di pasar modal sebagai peluang investasi dan pensiunan," katanya.
Dengan semakin terlibatnya kalangan mahasiswa dan pensiunan, ia optimistis bahwa jumlah investor pasar modal di daerah setempat melonjak 10 persen tahun 2016.
"Kami harapkan dan optimis pertumbuhan investor pasar modal di Bali mencapai 10 persen," imbuhnya.
Menurut dia, intensitas dan keinginan masyarakat untuk terjun ke pasar modal cukup tinggi terbukti dengan pertumbuhan investor dari tahun ke tahun merangkak naik.
Sasaran calon pelaku investor baik kalangan mahasiswa dan pensiunan di luar Denpasar dan Badung juga akan intensif digelar untuk pemerataan investor di sembilan kabupaten/kota.
Sebagian besar investor pasar modal itu di antaranya berada di Denpasar sebanyak 4.976 orang dan Kabupaten Badung (1.191).
Hingga tahun 2015, total jumlah investor pasar modal di Bali mencapai 7.651 investor atau tumbuh 1.379 orang dari jumlah investor tahun sebelumnya mencapai 6.272 investor.
Kerja sama dengan Universitas Udayana juga dilakukan termasuk pembuatan laboratorium pasar modal guna mengedukasi kepada mahasiswa.
Sosialisasi dan edukasi juga dilakukan pada tataran komunitas mahasiswa salah satunya Indonesia Stok atau Istock Bali yang kerap membahas saham. (WDY)
BEI Bali Sasar Pensiunan Investor Pasar Modal
Senin, 1 Februari 2016 17:29 WIB