Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali memprediksi tingkat inflasi di daerah setempat turun sebesar 0,30 persen pada Januari 2016 setelah penurunan harga BBM, elpiji 12 kilogram dan tarif listrik.
"Penghitungan inflasi itu menurunkan sekitar 0,30 persen. Kami hitung setelah harga BBM, elpiji 12 kilogram dan tarif listik turun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, penurunan yang disampaikan pemerintah pada awal Januari 2016 tersebut diharap berkontribusi menurunkan tingkat inflasi di Bali.
Meski demikian, angka tersebut merupakan prediksi sehingga tidak harus turun sebesar 0,30 persen.
"Itu merupakan simulasi kami tidak harus turun sebesar 0,30 persen," ucapnya.
Untuk itu, ia mengharapkan agar Badan Pusat Statistik (BPS) Bali yang menghitung angka inflasi mempertimbangkan penurunan harga kebutuhan masyarakat tersebut.
Tak hanya itu, ia juga mengusulkan agar pemberian diskon atau pemotongan harga yang diberikan oleh pusat perbelanjaan di Bali menyambut hari Raya Galungan dan Imlek, juga menjadi salah satu indikator penghitungan inflasi.
Selama Februari, masyarakat di Bali merayakan Galungan yang jatuh pada 10 Februari 2016, Kuningan pada 20 Februari 2016 dan Imlek pada 8 Februari.
Pihaknya, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali telah menyurati pusat perbelanjaan di Bali untuk menyampaikan program diskon yang mereka tawarkan.
"Kami sudah menyurati mal dan pusat perbelanjaan untuk menyampaikan program apa yang mereka miliki mengingat hari raya keagamaan biasanya mereka berikan diskon. Ini juga perlu dipantau oleh BPS," katanya. (WDY)
BI Bali Prediksi Inflasi Turun 0,30 Persen
Kamis, 28 Januari 2016 16:51 WIB