Denpasar (Antara Bali) - Gerakan Revolusi Mental sebagai gerakan nasional yang programkan Presiden Jokowi hingga di tingkat daerah dan desa di seluruh Indonesia mendapat tanggapan positif.
Pemkot Denpasar mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Graha Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Kamis.
Penjabat Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya melakukan pendeklarasian tujuh butir Gerakan Revolusi Mental dengan melibatkan seluruh tokoh masyarakat.
Acara Deklarasi Revolusi Mental tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Denpasar, Sabha Upadesa, serta unsur akademisi Kota Denpasar.
Agung Geriya mengatakan pemkot telah lebih dahulu menerapkan revolusi mental di jajaran birokrasi Pemkot Denpasar. Perubahan mental itu diawali dengan semangat dari dilayani menjadi melayani.
Hal ini dilakukan melalui penetapan slogan pelayanan publik yakni "Sewaka Dharma" yang berarti melayani adalah kewajiban. Dengan slogan ini telah mampu melakukan pembenahan-pembenahan dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dari bidang pendidikan, kesehatan, sosial lingkungan dan sebagainya.
Ia mengatakan melalui Deklarasi Revolusi Mental tersebut untuk melakukan penegasan kembali dan mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
"Deklarasi Revolusi Mental sebagai sebuah janji, sehingga diharapkan dapat memberikan sebuah jiwa yang mampu terus berbenah dalam membimbing dan meningkatkan pelaksananaan pembangunan, khususnya di Kota Denpasar," ujarnya.
Agung Geriya mengatakan Deklarasi revolusi Mental yang harus segera dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo menjadikan Denpasar sebagai daerah yang pertama yang melakukan Deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Provinsi Bali menuju masyarakat Kota Denpasar yang bermartabat.
Dari Deklarasi ini terdapat 18 butir sikap yang harus dibuang jauh-jauh dalam kehidupan sehari-hari di antaranya tidak berpikir negatif, tidak suka menunda pekerjaan, tidak fokus, malas, masa bodoh dan mudah menyerah.
Selain itu terdapat tujuh butir Deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental yang telah ditetapkan Presiden Jokowi yang didengungkan Penjabat Wali Kota Denpasar bersama-sama undangan yang hadir.
Yakni negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat, bukan hanya pemerintah, tetapi juga melindungi dan melayani. Indonesia bukan sekadar negara kaya, tetapi juga serba bisa, bisa mandiri, dan bisa mencukupi kebutuhan pokoknya sendiri dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki.
Indonesia adalah teladan dalam hal toleransi dan pembauran, karena perbedaan adalah kekayaan bangsa. Indonesia harus bisa menggenggam dunia. Pendidikan yang baik menjadi kuncinya, dan itu harus menjadi tanggung jawab bersama.
Indonesia adalah negara yang makmur, di atas pondasi ekonomi kerakyatan, bukan ekonomi dikuasai segelintir orang. Indonesia adalah bangsa terhormat, dan tidak bersedia menjadi budak bangsa lain.
Indonesia adalah bangsa yang membanggakan dan penuh prestasi, Indonesia bukan bangsa rendah diri. (WDY)
Gerakan Nasional Revolusi Mental Mendapat Tanggapan Positif
Kamis, 7 Januari 2016 20:32 WIB