Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan para pegawai kontrak di lingkungan pemprov setempat untuk senantiasa menjaga nama baik di mata masyarakat.
Pastika saat memberikan pengarahan pada seluruh pegawai kontrak Pemprov Bali, di Denpasar, Kamis, meminta mereka dapat menerapkan makna dari Gerakan Nasional Revolusi Mental yang telah dideklarasikan Pemprov Bali beberapa hari lalu.
Dia juga meminta pegawai kontrak dapat menerapkan tiga pilar utama dari gerakan revolusi mental yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong. Nilai integritas berhubungan langsung dengan diri sendiri dan hanya diketahui oleh yang bersangkutan.
"Jujur menulis kekurangan dan berani mengoreksi diri sendiri adalah wujud revolusi mental," ucapnya.
Sedangkan nilai kedua dari revolusi mental yaitu etos kerja yang memiliki nilai penting yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas, kerja kualitas dan kerja tuntas.
Dan aspek yang ketiga dari revolusi mental yaitu gotong royong yang diwujudkan dengan rasa peduli terhadap sesama dan membantu warga miskin di sekitar lingkungan masing-masing.
"Penerapan ini kami harapkan dapat meningkatkan produktivitas di Pemprov Bali, yang bermuara pada kesejehtaraan masyarakat kita," ujarnya.
Selain itu Pastika juga meminta agar setiap satuan kerja perangkat daerah untuk mendata ulang jumlah tenaga kontrak yang ada di instansi tersebut sehingga Pemprov Bali memiliki data lengkap dari tenaga kontrak.
"SKPD tolong dicek ulang, saya belum punya data yang lengkap dan akurat, jangan hanya nama saja melainkan juga data yang lengkap seperti asalnya darimana, latar belakang keluarga dan bahkan direkam sidik jarinya," katanya.
Pastika juga mengingatkan para pegawai kontrak untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri misalnya berjudi, narkoba dan ikut organisasi yang dilarang oleh pemerintah.
"Para pegawai kontrak harus mampu meningkatkan kinerjanya sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat," ucapnya.
Dia mengingatkan bahwa gaji yang diterima semuanya berasal dari uang rakyat. Oleh karena itu, wajib untuk bertanggung jawab atas apa yang telah diberikan masyarakat dengan cara berupaya untuk turut serta memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Di sisi lain, dengan diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), para pegawai kontrak dituntut meningkatan kualitas diri sehingga mendukung kinerja sekaligus mampu untuk bersaing.
"Saingan saudara cukup banyak, apalagi sekarang sudah memasuki MEA. Jadi terus tingkatkan kualitas diri kalian supaya bisa bersaing dengan tenaga-tenaga kerja lainnya yang baru," ujar Pastika. (WDY)