"Dari sini nantinya akan ditentukan penanganan yang dibutuhkan sesuai program performa tinggi," kata Ketua Satlak Prima, Ahmad Sucipto, dalm keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu.
Uji kesehatan itu meliputi aspek medis, psikotes, dan fisik laboratorium. Uji kesehatan itu di Jakarta, Surabaya dan Bandung pada medio 6-20 Januari.
Perincian jumlah atletnya, 13 atlet angkat besi, 13 atlet bulutangkis, dua atlet panahan, tujuh atlet atletik, satu atlet balap sepeda, lima atlet renang, 13 atlet rowing, delapan atlet voli pantai, empat atlet tae-kwon do, dan lima atlet judo.
Uji kesehatan juga menentukan porsi latihan kepada tiap atlet. "Dengan program yang fokus pada individu atlet diharapkan mampu meningkatkan performa menjelang tampil di olimpiade maupun kejuaraan lain seperti SEA Games maupun Asian Games," kata bekas kepala staf TNI AL ini.
Program kepelatihan individual itu akan diberlakukan setelah seluruh atlet yang masuk dalam Surat Keputusan (SK) Pelatnas Satlak Prima menjalani tahapan penelusuran kondisi fisik Januari 2016. Setelah ditentukan atlet akan dimasukkan dalam pengelompokan tertentu.
Penelusuran ini, kata dia, akan sangat berguna untuk menentukan kebutuhan latihan yang juga meliputi kebutuhan gizi dan kesehatan bagi atlet yang akan bertanding Olimpiade 2016. Sedangkan untuk atlet yang diproyeksikan ke SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 akan diuji lagi pada Maret.
Untuk Olimpiade Rio de Janeiro, ditargetkan ada 33 atlet Indonesia yang bisa berlaga. Saat ini, Indonesia baru memastikan 10 tiket yang terdiri dari tujuh atlet angkat besi, dua panahan dan satu atletik.