Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia mencatat realisasi perdagangan ekspor berbagai jenis barang kerajinan dan nonmigas daerah ini dengan Tiongkok termasuk Hong Kong mengalami surplus hingga 1,9 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2015.
"Mitra bisnis asal Tiongkok banyak membeli aneka ragam perhiasan, barang rajutan dan komoditas non migas lainnya untuk dijual kembali konsumen setempat" kata Ni Made Kusuma Dewi, seorang pengusaha sekaligus ekportir di Denpasar Selasa.
Kondisi ekonomi masyarakat Tiongkok termasuk Hong Kong semakin membaik sehingga banyak memerlukan aneka barang cinderamata, maka aneka barang kerajinan buatan masyarakat Bali yang bernilai seni laku keras di negeri itu.
Sebagaimana catatan Bank Indnesia, realisasi ekspor nonmigas ke Tiongkok-Hong Kong selama delapan bulan I-2015 bernilai 24.664 ribu dolar AS, sementara impor keperluan pengusaha yang didatangkan dari negeri itu seharga 22.712 ribu dolar AS.
Berbagai jenis matadagangan ekspor yang memasuki pasar Tiongkok - Hong Kong antara lain hasil perikanan laut, berbagai jenis ukiran berbahan baku kayu, perhiasan dan permata buatan Bali rata-rata bernilai tiga juta dolar per bulan itu.
Kusuma Dewi mengjelaskan, pihaknya bersama pengusaha lainnya sering memenuhi permintaan perhiasan perak berupa cincin, giwang, kalung dan bros yang memiliki nilai antik untuk diperdagangkan kembasli kepada turis asing di sana.
Sementara itu barang impor dari Tiongkok - Hong Kong dalam kurun waktu delapan bulan I 2015 sebenarnya berfluktuasi sesuai perkembangan nilai dolar AS terhadap nilai rupiah maka nilai impornya berkisar 22.712 ribu dolar.
Aneka barang impor dari Tiongkok selain berupa kain tekstil, pakaian yang banyak menyerbu pasar dalam negeri, aneka barang sarana komunikasi sejenis HP dan perangkatnya termasuk mesin-mesin berupa barang modal yang diperlukan pengusaha di Bali.
Kusuma Dewi mengatakan, realisasi ekspor ke Tiongkok-Hong Kong tetap lancar karena pesanan masih mengalir walaupun terjadi pasang surut sesuai situasi dankondisi dunia usaha internasional yang ada. (WDY)
Surplus Perdagangan Bali-Tiongkok
Selasa, 22 Desember 2015 12:34 WIB