Fujian (Antara Bali) - Pihak otoritas kawasan perdagangan bebas Pingtan di Provinsi Fujian, Tiongkok, berminat mempelajari pengelolaan objek wisata di Pulau Bali yang sudah dikenal masyarakat internasional.
"Kami bermaksud mempelajari pengelolaan objek pariwisata Bali sehingga bisa mengembangkan kepariwisataan dengan baik," ujar Wakil Direktur Kawasan Perdagangan Bebas Pulau Pingtan Lin Jiang Ling di Pingtan Fujian, Sabtu.
Pernyataan tersebut dikemukakan di hadapan 10 jurnalis Indonesia asal Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diketuai I Made Tinggal Karyawan di kawasan perdagangan bebas Pingtan atau berjarak sekitar 135 kilometer dari Fushou, Ibu Kota Provinsi Fujian.
Kawasan perdagangan bebas Pingtan berada pada lahan seluas 16 kilometer persegi yang berlokasi di Pulau Pingtan. Kawasan ini membebaskan biaya fiskal sekaligus mempermudah investor dalam menjalankan investasinya dengan sistim satu atap.
Ia mengatakan bahwa pihak otoritas berambisi mengembangkan objek wisata berkelas dunia. Oleh karena itu, pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin mempelajari pengalaman Bali dalam mengelola objek pariwisata berkualitas,
Menurut dia, keuntungan devisa dari sektor pariwisata sangat menjanjikan.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau investor pariwisata dari seluruh dunia agar berinvestasi di kawasan perdagangan bebas Pingtan yang mendapat status istimewa dari pemerintah Tiongkok.
"Posisi Pingtan yang strategis dengan dukungan infrastruktur jalan dan pelabuhan yang sangat memadai. Selain posisinya berhadapan langsung dengan negara-negara tetangga, akan menjadi salah satu tujuan wisata berkelas dunia pada masa mendatang," ujarnya.
Pemerintah Tiongkok, kata dia, memang sudah menggariskan salah satu kawasan terpenting dalam perdagangan bebas Pingtan adalah kawasan pariwisata selain kawasan industri berteknologi tinggi, bisnis, dan perdagangan, manufacturing, dan lainnya.
Pulau Pingtan yang dideklarasikan Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai jendela Fujian, menurut dia, pada masa depan akan menjadi jendela dunia bila objek pariwisata bisa dikembangkan secara profesional.
"Terkait dengan itu, kami bermaksud menimba pengalaman Bali di bidang pariwisata, tentunya kami juga menimba ilmu dari pengalaman negara-negara lain dalam memajukan kepariwisataannya," demikian Lin Jiang Ling. (WDY)