Denpasar (Antara Bali) - Menikmati Kota Tianjin, Tiongkok, memiliki kesan dan pesonanya tersendiri sebagai kota yang nyaman, tenang dan menyenangkan untuk dialami, karena tata ruang kotanya seperti gedung dan perkantoran serta tempat rekreasi dirancang harmoni antara nilai nilai tradisi dan modernitas dalam pelukan alam yang ramah dan menginspirasi dunia.
Penataan kota Tianjin langsung atas perintah mantan Presiden Tiongkok Hu Jiantao yang kini dilanjutkan penggantinya Presiden Xi Jinping, untuk sebuah tujuan besar membangun Tianjin menjadi kota metropolis internasional yang mampu mewadahi dinamika masa depan Tiongkok modern.
"Kota berjuluk 'Permata di Teluk Bohai' ini memadukan arsitektur Tiongkok kuno dan arsitektur Barat sehingga terlihat estetis, atraktif dan menginspirasi," ujar Mr. Cao Han Jun, Wakil Direktur Umum Hubungan Luar Negeri Kota Tianjin kepada Delegasi Jurnalis asal Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang difasilitasi Konjen RRT di Denpasar Hu Yinquan dan Wakil Konjen Liu Zhinjie.
Wajar saja masyarakat Tiongkok semakin bangga kepada pemimpinnya, terlihat dari gambar gambar pendekar Tiongkok mulai Mao Ze Dong, Deng Ziaoping, Yang Shangkun, Jiang Zemin, Hu Jiantao dan kini Xi Jinping terpampang besar di setiap tempat, tentunya keberkahan ekonomi yang berimbas pada kemajuan pembangunan di seluruh negeri menjadi alasan membanggakannya.
Seperti Tianjin bukan hanya maju dibidang jasa dan industri, tetapi akan menjadi kota wisata yang luar biasa menariknya karena memiliki panorama alam yang indah, aneka atraksi budaya tradisi dan bahkan berbagai peninggalan sejarah kuno seperti museum yang menyimpan benda benda purbakala, kokohnya Tembok China di atas bebukitan bisa dinikmati dari Tianjin.
Bila berminat datang ke Kota Tianjin bisa langsung dari Stasiun Kereta Api Beijing Selatan, selanjutnya naik kereta api cepat sepanjang 113,8 kilometer (km) hanya dalam tempo 30 menit sudah sampai di Stasiun Kereta Api Tianjin, Tiongkok Timur Laut. Selama perjalanan kereta api cepat sama sekali tidak berisik, semuanya terasa nyaman dan menyenangkan.
Semua fasilitas kereta mulai toilet dan pendingin ruangan (AC) bersih dan penumpang serba tertib baik saat di stasiun kereta yang mirip Bandara di Indonesia maupun saat berada di dalam kereta. Demikian juga jadwal keberangkatan dari Beijing sampai di Tianjin juga pas waktunya tidak kurang dan tidak lebih hanya 30 menit.
Kota Tianjin sebagai kota metropolis ketiga terbesar di Tiongkok ini berpenduduk 14,5 juta jiwa dengan luas wilayah 11.760 kilimeter (Km) persegi. Kota ini dibangun dengan konsep pembangunan regional sesuai selera modern untuk kebutuhan masa depan masyarakat internasional yang modern dengan ruh tradisi.
Kota Tianjin yang terhubung dalam satu jalur dengan pelabuhan maritim terlihat menghijau dari utara hingga ke selatan sehingga membuat kota benar benar nyaman dan asri. Kota ini masih terus dibangun dengan perencanaan terintegratif termasuk pembangunan mega proyek sistem transportasi modern yaitu pelabuhan laut, pelabuhan udara, rel kereta api cepat, jalan bebas hambatan yang sangat fantastis.
Selain itu juga dibangun jaringan pipa bawah tanah fokus untuk gas, air, pembangkit listrik dan lainnya bahkan sekarang ini masih berlanjut pekerjaan besar membangun greendland, gardens, kawasan hijau dalam kota, hutan raya, sungai, danau buatan dan pelestarian lingkungan dan masih banyak lagi yang diusahakan mengikuti tata ruang kota yang sudah ada.
Masyarakat Tianjin berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan Tianjin sebagai kota bersejarah yang lahir 600 tahun lalu dan atas kebijakan pemerintah pusat di Beijing, kota ini terus berubah dari tahun ke tahun menuju kesempurnaan melalui kerja keras tanpa menyerah atas prinsip kemandirian dan membangun perspektif kehidupan masa depan.
Henry Somantri, jurnalis media berbahasa Tiongkok menyatakan, gemerlap Tianjin memetakan diri dalam peta dunia sudah terlihat mulai dari pinggiran kota sebelum kereta api tiba di stasiun Tianjin, dengan begitu banyaknya rumah hunian dan gedung gedung pencakar langit serba baru berbaris rapi di atas tata ruang kota yang sudah jelas peruntukkannya.
Dengan karakter bangunannya percampuran style arsitek tradisi Tiongkok dan Barat sejak awal abad lalu memiliki nilai seni yang menginspirasi kehidupan masa kini dan masa depan, sedang di kedua sisi kota yang dibelah sungai terdapat bangunan gedung atau jembatan style Tiongkok dan Barat yang tetap dilestarikan.
Kota yang juga kaya dengan sumber daya alam seperti sungai, lautan yang luas, hutan, pegunungan daerah dingin dan panas serta bebukitan yang indah ini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan keuangan di Utara Tiongkok, selain juga menjadi jembatan penghubung Tiongkok dengan negara negara tetangganya sekaligus penghubung wilayah Utara dan Selatan Tiongkok.
Dengan demikian, Tianjin akan memainkan peran besar pada era Tiongkok modern karena berbagai fasilitas pendukung sebagai kota internasional sudah dimilikinya seperti Bandara Internasional, pelabuhan laut berkelas dunia, kereta api antarkota, jaringan jalan berkecepatan tinggi dan rel perkeretaapian modern.
Kota ini juga mengembangkan sektor industri manufakturing yang ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan perkelanjutan seperti petrochemical, elektronik,energy, tekstil dan lainnya.
Sementara rancangan tata kotanya yang sangat modern, terhampar di sebuah gedung bertingkat yang mulai lantai dasar sudah dipenuhi miniatur perencanaan pembangunan kota berukuran lebar, lengkap dan rinci dengan segala langkah langkah kerja keras terukur hingga limit waktu yang harus dilaksanakannya pada setiap tahapan secara berkesinambungan.
Lebih dari dua jam delegasi jurnalis mengelilingi gedung bertingkat yang penuh dengan miniatur tata ruang kota dengan berbagai hiasan yang indah dan cantik, sehingga dari gambar gambar bangunan gedung dan fasilitas sosial dan ekonomi yang ada di miniatur tersebut sudah dapat dibayangkan masa depan Kota Tianjin modern.
Bahkan kini saja Tianjin sudah kota modern dengan fasilitas yang sangat lengkap dan modern berhiaskan bangunan bangunan pencakar langit, namun kompleks bangunan Barat style dulu tetap dilestarikan sebagai komitmennya terhadap alkulturasi budaya Tiongkok-Barat.
Sebelum kembali ke Beijing pada senja hari rombongan jurnalis sempat menyusuri sungai Hai He yang membelah kota Tianjin sebelum kembali ke Beijing menggunakan kapal pesiar mini."Semuanya terasa indah dan menyenangkan di sini di kota ini karena sambil menyusuri sungai yang bersih mata telanjang ini dimanjakan pemandangan kota yang serba bersih dan indah," ujar Astini, jurnalis TVRI Denpasar. (WDY)
Pesona Kota Tianjin Tiongkok Menginspirasi Dunia
Selasa, 16 Juni 2015 12:44 WIB