Denpasar (Antara Bali) - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bali Sruti Dr Luh Riniti Rahayu menilai dalam pergerakan demokrasi di era globalisasi peranan perempuan sudah diperhitungkan dalam kancah politik.
"Terbukti pada calon kepala daerah ada beberapa tokoh perempuan maju menjadi calon bupati dan wakil bupati maupun calon wakil wali kota, yang akan bertarung pada Pilkada serentak 9 Desember mendatang," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan perempuan saat ini sudah giat melakukan perjuangan di berbagai politik, bahkan dalam pemilihan calon legislatif undang-undang telah menetapkan minimal kuota 30 persen. Bila tidak memenuhi minimal kuota tersebut maka partai politik tidak bisa mengajukan calon legislatif.
"Kalau berbicara terkait pilkada serentak, kami dari LSM yang bergerak dalam bidang perempuan menilai pendidikan politik bagi perempuan sudah ada peningkatan," ujar perempuan mantan Komisioner KPU Bali.
Menurut dia, kader perempuan di partai politik saat ini sudah semakin eksis dan potensial. Untuk bersaing menjadi bursa calon bupati, wakil bupati maupun wakil wali kota cukup ketat dengan kader laki-laki.
"Namun kenyataannya banyak partai politik memilih juga kandidat dari kaum perempuan dengan harapan mampu menarik simpati dari kaum perempuan itu sendiri," ujarnya.
Tidak itu saja menjadi modal kader perempuan bisa lolos menjadi kandidat bupati maupun wakil bupati, kata Riniti Rahayu, tapi juga diimbangi dengan pendidikan maupun kekuatan finansial dalam menghadapi pilkada mendatang.
"Faktor pendidikan dan ketokohan juga dipertimbangkan menjadi calon bupati, wakil bupati maupun wakil wali kota yang maju pada pilkada mendatang," katanya.
Riniti Rahayu mengharapkan siapa pun calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota yang memperhatikan dan memperjuangkan kaum perempuan patut didukung.
"Satu kunci bagi kami adalah siapa pun calon bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota yang akan bertarung di enam kabupaten dan kota di Bali yang siap memperjuangkan harapan perempuan patut kita dukung bersama," katanya. (WDY)
Pergerakan Politik Perempuan Mulai Diperhitungkan
Sabtu, 21 November 2015 15:11 WIB