Denpasar (Antara Bali) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bali Sruti berharap seluruh masyarakat Bali tidak ragu-ragu dalam memilih caleg peremuan untuk merebutan kursi parlemen dalam pemilu tahun 2014.
"Saya berharap masyarakat Bali memberikan kesempatan kepada kaum hawa sebagai wakil rakyat dalam merebut kursi parlemen," kata Ketua LSM Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan jika masyarakat Bali ingin merasakan perubahan dalam kesejahteraan dan keadilan, lanjut dia, sudah saatnya memberi ruang tersebut bagi kaum wanita untuk mewujudkan keinginan rakyat dan bukan sekadar janji saja.
Luh Riniti menilai caleg perempuan sudah sepantasnya diberikan ruang untuk mewakili aspirasi rakyat sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam menciptakan politik yang bersih dan berkeadilan.
"Masyarakat sudah sepantasnya melirik caleg perempuan sebagai wakil rakyat jika ingin melihat perubahan dalam politik," ujar Riniti yang juga sebagai dosen Fisipol Universitas Ngurah Rai itu.
Ia berpendapat bahwa semua caleg perempuan yang diusung dari berbagai parpol tersebut memiliki sepak terjang yang cukup baik di masyarakat, sehingga tidak diragukan lagi perannya dalam dunia politik.
Luh Riniti mengatakan bahwa pihaknya sudah melatih 500 orang politisi perempuan dan telah mencetak 350 orang Daftar Calon Tetap (DCT) dari semua partai yang tidak diragukan lagi sepak terjangnya.
"Para caleg tersebut sudah kami latih mengenai dunia politik dan sekiranya mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik dalam kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa dibandingkan hasil pemilu 2009 hanya menghasilkan tujuh setengah persen anggota legislatif dari kaum perempuan di seluruh Provinsi Bali.
Ia menargetkan bahwa hasil pemilu 2014 mampu menyerap 10 persen caleg wanita di dalam parlemen khususnya di Bali. "Saya optimistis caleg perempuan dapat menembus angka tersebut," katanya.
Jumlah caleg wanita yang merebut kursi parlemen di Provinsi, Kabupaten/Kota, dan DPR RI sudah mencapai total 36,7 persen dari 1186 orang yang akan memperebutkan 415 kursi di parlemen.
"Saya berharap 415 kursi parlemen tersebut dapat menyerap seluruh caleg perempuan," ujar Luh Riniti. (WDY)