Amlapura (Antara Bali) - Sejumlah warga menolak upaya pengeboran air bawah tanah di Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Minggu karena mereka curiga hal itu dilakukan untuk mengebor emas atau timah.
Akibat aksi penolakan itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg turun tangan dan menggelar pertemuan di balai banjar desa setempat.
Bupati Wayan Geredeg di hadapan warga Desa Bunutan membantah kalau pengeboran didalam sungai itu terkait dengan eksplorasi kandungan emas dan perak yang ada di wilayah tersebut.
Bupati asal Sibetan itu menjelaskan, pengeboran yang dilakukan itu hanya untuk membuat bendungan bawah tanah. Namun, warga yang hadir dalam pertemuan tersebut kecewa lantaran belum sempat menyampaikan aspirasinya, bupati langsung pergi.
"Pertemuan berlangsung singkat, dan warga kecewa karena belum sempat menyampaikan unek-uneknya, bupati langsung pergi," ujar Perbekel atau Kepala Desa Bunutan I Made Suparwata.
Ia menjelaskan, bupati mengaku pengeboran yang dilakukan hanya untuk membuat bendungan bawah tanah.
Dia juga mengatakan, selama ini warganya sangat gelisah melihat alat berat dan semen yang mulai didatangkan ke tempat yang diduga ada kandungan emas dan perak tersebut.
Karena curiga investor yang datang hanya untuk mengeruk emas dan perak, warga sekitarnya menolak pengeboran yang dilakukan di wilayah nya.
"Tidak ada kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan tadi, warga sepakat untuk menentang pemngeboran itu," kata Suparwata.
Begitu Geredeg meninggalkan tempat pertemuan, kata Suparwata, warga langsung mendesak Camat Abang agar meminta investor menarik kembali alat berat yang sudah didatangkan.(*)