Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar menggelar Langgam Keroncong menyuguhkan tembang-tembang bertema religius dan perdamaian.
"Kegiatan tersebut melibatkan Orkes Keroncong Made in Tjrong Bali sekaligus menyongsong datangnya hari raya besar Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri," kata Penanggungjawab kegiatan tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, langgam keroncong yang akan digelar Jumat malam (3/7) sebagai upaya memaknai bulan penuh fitrah. Kegiatan kali ini memasuki seri ke-13 melantunkan tembang-tembang keroncong tempo doeloe hingga kekinian, yang bernada pujaan kepada kemuliaan Sang Pencipta.
"Tembang-tembang yang akan dibawakan dalam pentas kali ini, di antaranya berjudul Pertemuan, Keagungan Tuhan, Kau Selalu di Hatiku, Lenggang Surabaya, Kr Rindu Malam, Juwita Malam, Dinda Bestari, Kr Telomayo, Mutiaraku, Gubahanku, Widuri, Kidung Kasmaran, Bandar Jakarta, Bengawan Solo, Bungga Anggrek, Kr. Harapanku, Renungkanlah, Tuhan, dan Kapan-Kapan," ujar Djaqha MTB, koordinator Orkes Keroncong Made In Tjrong Bali.
Orkes Keroncong Made in Tjrong Bali terdiri atas Herman Z (biola), Agus Es (flute), Edi S (cello), Bagus Gaguk (cuk), Herman R (cak), Herry (bass) dan Wawan (melodi).
Bertindak pada vokal antara lain Adinda Dewi, Trenggono, Rico Febrico, Andi Mandala, Ngurah Dewantika, Lisa Emeraldo, Ama Yurima, Wawan Setyawan dan Heri Purwanto.
Putu Aryastawa menjelaskan agenda Langgam Keroncong Bentara tidak hanya dipersembahkan khusus kepada para penikmat keroncong di Bali, namun juga turut mengundang masyarakat umum dan generasi muda untuk menikmati tembang-tembang keroncong serta melestarikan seni musik keroncong.
Pada acara serupa sebelumnya, telah dilantunkan tembang-tembang keroncong dengan tema beragam, seperti kepahlawanan, cinta kasih, kisah sejarah kota-kota, dan lain sebagainya oleh komunitas-komunitas keroncong di Bali dari generasi tua hingga muda, ujar Putu Aryastawa. (WDY)