Singaraja (Antara Bali) - Masyarakat pesisir di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali Utara mengintensifkan budidaya ikan jenis nener atau anak bandeng yang memiliki nilai tinggi untuk ekspor.
"Masyarakat setempat membudidayakan jenis ikan nener karena karakter laut di daerah itu sangat cocok dengan ekosistem ikan bernilai ekonomis tinggi itu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Sutrisna, Kamis.
Ia mengatakan, ikan jenis tersebut dapat berkembangbiak dengan baik karena didukung oleh para peneliti dan ahli dari Balai Riset Perikanan yang berlokasi di Desa Gondol, wilayah Gerokgak yang rutin memberikan penyuluhan dan pemantauan budidaya yang dilakukan masyarakat setempat.
Dengan bantuan para peneliti budidaya ikan, ikan nener yang awalnya dipanen dalam jangka waktu 30 hari, kini sudah bisa dipanen dalam waktu 16 hari saja.
"Kemajuan teknologi dan gencarnya pengembangan budidaya perikanan di daerah itu menjadi pendorong utama nelayan untuk meningkatkan jumlah panen ikan nener tersebut," ujarnya.
Sutrisna melanjutkan, dengan perkembangan yang pesat, kini, para pembudidaya dapat menjual ikan antara 10 juta sampai 12 juta ekor setiap panen.
Hasil panen yang tergolong tinggi itu menyebabkan Buleleng menjadi salah satu penghasil ikan nener terbesar di Indonesia, sehingga selain beberapa daerah lainnya di Jawa dan Sumatera.
Bahkan, Buleleng dan Gerokgak khususnya kini sudah dapat memenuhi kebutuhan ikan nener skala regional, nasional dan internasional baik skala kecil maupun besar.
Dikatakan, pengiriman terbesar adalah jenis ekspor, memenuhi permintaan sejumlah negara antara lain Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Jepang dan Amerika Serikat," imbuhnya.
"Ikan bandeng atau dalam bahasa latin disebut Chanos chanos adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae, bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada, namun sudah punah, memang sangat digemari oleh masyarakat serumpun," imbuhnya.
Selain itu, menurut Sutrisna, ikan bandeng disukai sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Dari sisi harga, bandeng termasuk ikan kelas menengah ke atas. (WDY)
Masyarakat Gerokgak Budidayakan Ikan Nener
Kamis, 2 Juli 2015 13:59 WIB