Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa sebesar 1,076 juta dolar AS dari ekspor ikan hias hidup ke pasaran luar negeri selama empat bulan periode Januari-April 2015, meningkat 9,59 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 982.740,27 dolar AS.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, mencatat realisasi perdagangan luar negeri, Rabu menunjukkan untuk volume pengapalan ikan hias hidup itu meningkat 9,05 persen dari 457.826 ekor pada empat bulan pertama 2014 menjadi 499.258 ekor pada kurun waktu yang sama 2015.
Sedangkan selama tahun 2014 ikan hias hidup itu menghasilkan 3,25 juta dolar AS, menurun 4,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 3,40 juta dolar AS. Namun dari segi volume meningkat signifikan mencapai 239,56 persen dari 1,80 juta ekor pada tahun 2013 menjadi 6,11 juta ekor pada tahun 2014.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan, ikan hias hdip merupakan salah satu dari sembilan jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran ekspor, disamping ikan tuna, kakap, kepiting, kerapu, lobster dan sirip ikan hiu.
Total ekspor hasil perikanan dan kelautan Bali selama empat bulan pertama 2015 mencapai 41,96 juta dolar AS, meningkat 20,34 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 34,87 juta dolar AS. Sektor perikanan tersebut mampu memberikan andil sebesar 25,79 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 162,70 juta dolar AS.
Made Sukada, seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Denpasar menjelaskan, ekspor ikan hias hidup dari Bali dengan tujuan ke Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat.
Pihaknya paling banyak mengekspor ikan hias hidup ke negara kawasan Eropa, disamping negara lainnya termasuk Afrika Selatan. Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, masih tergantung dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan pasar sebenarnya cukup bagus akan ikan hias hidup terutama dari para penghobi di Eropa dan sejumlah negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Korea Selatan dan Rusia. Ekspor ikan hias juga disertai dengan bunga terumbu karang buatan nelayan, terutama di pesisir utara Pulau Bali itu mampu meningakatkan perolehan ekspor non migas Bali, khususnya hasil perikanan dan kelautan. (WDY)