Denpasar (Antara Bali) - Bali meraih devisa sebesar 3,90 juta dolar AS dari ekspor ikan hias hidup selama Januari-November 2016, meningkat 29,47 persen dibanding 3,01 juta dolar AS capaian periode yang sama tahun sebelumnya.
"Demikian pula dari segi volume meningkat 16,05 persen dari 1,42 juta ekor pada sebelas bulan 2015 menjadi 1,64 juta ekor pada periode yang sama 2016," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Prindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, ikan hias hidup itu andilnya masih relatif kecil hanya sekitar 0,76 persen dari total ekspor Bali sebesar 515,58 juta dolar AS.
Ekspor total Bali tersebut meningkat 16,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 443,29 juta dolar AS.
Made Suastika menambahkan, ekspor ikan hias merupakan salah satu dari sebelas jenis hasil perikanan dan laut dari Pulau Dewata yang berhasil menembus pasaran luar negeri.
Bali belakangan ini selain mengapalkan ikan hias berwarna-warni, juga mengekspor terumbu karang buatan, tempat habitat berkembang biak ikan hias, hasil kreativitas nelayan di pesisir utara Pulau Bali.
Para nelayan sepanjang perairan Pantai Kabupaten Buleleng, Bali utara merintis budi daya terumbu karang buatan, karena bunga-bunga yang baru tumbuh bisa dijadikan sebagai komoditas ekspor untuk kelengkapan akuarium konsumen mancanegara.
Rintisan pengiriman bunga terumbu karang itu diharapkan mampu meningkatkan nilai ekspor ikan hias ke pasaran luar negeri.
Ikan hias yang ditangkap di perairan Bali maupun daerah lainnya di Indonesia diekspor lewat Bandara Ngurah Rai, Bali menembus pasaran Jepang, Amerika Serikat, Australia dan negara-negara di Eropa. (WDY)