Semarapura (Antara Bali) - Tiga warga Banjar Tulad, Dusun Batukandik, Nusa Penida sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung tewas akibat tertimbun bongkalan tanah kapur putih.
"Ketiga korban itu terdiri atas Kadek Sunanti (51), Ketut Candri (60) dan Nyoman Suparta (37) sedang istirahat makan siang, Rabu (3/6) tiba-tiba tertimbun longsoran," kata Perbekel Desa Batukandik, Nusa Penida I Wayan Katon, Jumat.
Ia mengatakan, ketiga korban istirahat, tiba-tiba suara gemuruh disusul bungkahan batu menerjang mereka. Proses evakuasi korban dilakukan hingga pukul 21.00 wita, akibat keterbatasan alat yang digunakan menyebabkan proses evakuasi dihentikan, dilanjutkan Kamis (4/6). Tahap pertama berhasil mengievakuasi dua orang yakni Kadek Sunanti dan Ketut Candri.
"Sementara Nyoman Suparta berhasil dievakuasi pada hari Kamis (4/6) dengan kondisi korban hancur. Hampir semua korban kondisinya mengenaskan," ujar I Wayan Katon.
Atas musibah yang merenggut tiga korban jiwa penambangan batu kapur sementara distop sambil menunggu koordinasi dengan pihak terkait. Kapolsek Nusa Penida AKP I Gede Arianta, SH saat berada di TKP mengatakan, lokasi tersebut sangat berbahaya dengan ketinggian 15 meter.
Upaya evakuasi terhadap tiga korban melibatkan peran serta masyarakat setempat serta unsur muspika kecamatan Nusa Penida dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung (BPBD). "Koordinasi dengan unsur terkait tentang penambangan apakah perlu izin atau tidak, " ucap Polsek Nusa Penida yang baru sebulan dilantik.
Sementara hasil fisum dr. Kusuma mengatakan, sangat sulit mengenali korban mengingat semua korban mengenaskan terutama bagian perut dan persendian hancur tertimpa bongkahan batu. (WDY)