Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menegaskan komitmennya
terhadap upaya pemberantasan korupsi dan mengatakan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) harus menjadi lembaga yang berwibawa.
"KPK harus menjadi lembaga negara yang berwibawa, yang berperan
dalam menjaga kewibawaan lembaga yang lain melalui pemerintahan yang
bersih," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Pangkalan Udara
Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis pagi, sebelum bertolak menuju Jawa
Timur.
Presiden mengatakan selain berperan dalam menjaga kewibawaan lembaga
lain melalui pemerintahan yang bersih, KPK juga menjadi bagian penting
dari semangat reformasi. "Saya menaruh harapan besar kepada Kepolisian, KPK dan Kejaksaan.
Tiga lembaga ini harus bersih dan kuat, harus dipercaya masyarakat dan
harus saling bersinergi," kata Kepala Negara.
"Saya ingin menekankan komitmen saya untuk pemberantasan korupsi.
Semua berkepentingan untuk melawan korupsi. Ini kepentingan seluruh
rakyat Indonesia," tambah dia.
Pemerintah, ia menjelaskan, membentuk panitia seleksi komisioner KPK yang meliputi para ahli hukum dan ahli ekonomi. "Panitia harus berkompeten dan berintegritas," katanya.
Panitia seleksi KPK terdiri atas Destry Damayanti,M.Sc, kepala
ekonom Bank Mandiri sebagai ketua dengan anggota antara lain Dr.Enny
Nurbaningsih SH (ahli hukum dan Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional);
Prof. Dr Herkristuti Harkrisnowo,SH, LL.M (Ketua Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM).
Anggota lainnya
meliputi Ir. Betti Alisjahbana, MBA (ahli Teknologi Informasi dan Ketua
Majelis Wali Amanat ITB); Dr Yenti Garnasih, SH, MH (ahli hukum Dosen
Universitas Trisakti); Supra Wimbarti, M.Ss, Ph.D (psikolog dan Dekan
Universitas Psikologi UGM); Natalia Subagyo, M.Sc (ahli tata kelola
pemerintahan); Dr. Diani Sadiawati, SH, LL.M (ahli hukum, Direktur
Analisa Peraturan Perundang-Undangan Bappenas); Meuthia Ganie Rochman,
Ph.D (sosiolog, dosen FISIP Universitas Indonesia). (WDY)
Presiden: KPK Harus Menjadi Lembaga Berwibawa
Kamis, 21 Mei 2015 11:06 WIB