Jakarta (Antara Bali) - Kepala Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden Albiner Sitompul menyampaikan klarifikasi soal
tuduhan intimidasi terhadap seorang wartawan saat mengikuti kunjungan
kerja Presiden di Yogyakarta pada 4 Mei 2015.
"Terlebih dulu saya meminta maaf atas terjadinya kesalahpahaman
dengan jurnalis media nasional, suara.com atas nama Wita Ayodya Putri,"
kata Albiner Sitompul dalam keterangan persnya, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa sebelum wawancara dengan Presiden Joko Widodo
dia sudah menginformasikan kepada wartawan yang meliput kegiatan
Peluncuran Listrik Nasional 35 Ribu Mega Watt di Pantai Gowa Cemara,
Desa Gadung Sari, Senin (4/5), untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS),
Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Peluncuran Program Listrik 35.000 MW.
"Maka saya melaporkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo, kemudian
Bapak Presiden Joko Widodo menghampiri para wartawan yang sudah siap di
posisi," katanya.
Setelah itu, Albiner mengatakan, dia mundur ke barisan rombongan menteri Kabinet Kerja.
"Setelah
wawancara berjalan sekitar lima menit, saya bergeser ke posisi samping
kiri depan Presiden Joko Widodo untuk mengisyaratkan waktu wawancara
telah selesai, karena Presiden Joko Widodo akan meninggalkan tempat
acara," katanya.
"Ketika itulah, ada seorang wartawan putri bertanya: 'Pak.' Saya
langsung menyela 'Mau nanya apa?' Dia menjawab, masalah buruh, terus
saya ingatkan pertanyaan diharapkan sesuai dengan konteks kegiatan,
sesuai dengan imbauan yang saya sampaikan di awal," tambah dia.
Ia juga menyatakan ingin mengklarifikasi penilaian Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) "bahwa saya menghambat wartawan menjalankan tugas-tugas
jurnalistik, apalagi mengintimidasi, mengecam, dan meneror wartawan."
"Melalui klarifikasi ini juga, saya ingin menjelaskan soal mengapa
saya meminta wartawan bertanya sesuai konteks kegiatan. Hal ini
dilakukan agar Bapak Presiden Joko Widodo sebagai narasumber siap untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan."
"Tapi jika kemudian, setelah
pertanyaan terkait agenda tersebut sudah dijawab Presiden Joko Widodo,
dan Presiden Joko Widodo berkenan menjawab pertanyaan di luar konteks,
tidak ada persoalan," paparnya.
Sebelumnya AJI Yogyakarta dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia
(IJTI) Papua dan Papua Barat melayangkan protes terkait kejadian itu. (WDY)
Kepala Biro Pers Istana Klarifikasi Tuduhan Intimidasi
Rabu, 6 Mei 2015 10:57 WIB