Jakarta (Antara Bali) - Pengamat politik dari Australian National University Marcus Mietzner berkomentar soal pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Kongres PDIP ke-IV di Bali beberapa waktu lalu.
"Saya melihat (pidato Megawati) dari perspektif agak berbeda. Saya hadir di Bali dan saya mendengar langsung pidato Megawati. Saya tidak melihat ada masalah mendasar, dari segi teori politik," kata Mietzner dalam seminar bertajuk "Jokowi, PDIP dan Masa Depan Parpol di Indonesia", yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jakarta, Jumat.
Menurut Mietzner, dalam sebuah perspektif politik manapun, sistem suatu negara tidak terlepas dari hubungan antara presiden dengan partai asalnya. Sehingga, menurut dia, secara mendasar apa yang disampaikan Megawati dalam pidatonya tidak bermasalah.
Namun demikian, Mietzner menyayangkan bahwa Megawati dalam pidatonya cenderung mempersoalkan hal-hal bersifat personal, ketimbang mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan ideologi partai.
"Yang dipersoalkan Megawati bukan soal kebijakan. Tapi yang dipersoalkan, dalam bahasa ideologi adalah orang-orang yang dianggap tidak loyal kepada PDIP seperti kasus Luhut Panjaitan, Andi Widjajanto, dan kasus Budi Gunawan, yang lebih bersifat sangat personal," kata dia. (WDY)