Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla untuk mewaspadai adanya "penumpang gelap" dalam pemerintahan.
"Penumpang gelap itu dapat menggoyang pemerintahan dan ingin
menguasainya secara politik dan ekonomi," kata Megawati ketika
menyampaikan pidato politik pada pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di
Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis.
Menurut Megawati, PDI Perjuangan yang telah berjuang dan menghadapi
tantangan berat selama 10 tahun mendapat kepercayaan dari masyarakat
dan saat ini telah berada di pemerintahan. Namun, dinamika pemilu legislatif dan pemilu presiden masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. "Saya mengkhawatirkan ada pihak-pihak yang tidak ikut berjuang
dalam pemilu presiden, tiba-tiba hadir menjadi penumpang gelap di
pemerintahan," katanya.
Menurut Megawati, "penumpang gelap" itu semula menyatakan komit
untuk membangun bangsa tapi kemudian memiliki kepentingan untuk mengusai
pemerintahan. "Inilah sisi gelap kekuasan. Waspadalah," kata Megawati. Presiden kelima Republik Indonesia ini mencontohkan, pemerintah
harus ekstra hati-hati dengan kontrak karya minyak dan gas bumi (migas)
dan sumber daya alam lainnya.
Menurut dia, pemerintah harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk
memastikan kontrak karya didominasi pemerintah Indonesia dan ada
manfaatnya untuk kepentingan nasional. "Begitu pula dengan BUMN harus diperkuat dan jadi pilihan utama kebijakan politik berdiri di atas kaki sendiri," katanya.
Megawati menegaskan, "penumpang gelap" itu adalah kaum oportunis
yang tidak mau bekerja sama dengan partai politik yang sudah berjuang
dan mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Penumpang gelap ini, tambahnya, menunggu waktu yang tepat dan akan
menyalip di tikungan. (WDY)
Megawati Ingatkan Presiden Adanya "Penumpang Gelap" Pemerintahan
Kamis, 9 April 2015 15:22 WIB