Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri
menyinggung adanya kontrak-kontrak tambang yang merugikan Indonesia
selama ini yang harus diperbaiki ketika kontrak tersebut berakhir.
"Saya menyerukan agar Indonesia harus benar-benar tangguh di dalam
melakukan renegosiasi kontrak tambang yang sebentar lagi banyak yang
akan berakhir," kata Megawati dalam pidato politik saat pembukaan
Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali, Kamis.
Menurut Megawati, kini saatnya dalam kepemimpinan nasional yang baru kontrak Merah Putih harus ditegakkan.
"Demikian pula BUMN harus diperkuat dan menjadi pilihan utama
kebijakan ekonomi agar Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri,"
katanya.
Presiden RI kelima itu menyebutkan berbagai dinamika Pemilu Presiden
dan Wapres 2014 masih banyak menyisakan pekerjaan rumah.
"Pemilu Presiden dan Wapres secara langsung membawa konsekuensi
pengerahan tim kampanye, relawan dan berbagai kelompok kepentingan
dengan mobilisasi sumberdaya," katanya.
Menurut dia, hal itu wajar dilakukan ketika diartikan untuk
mendapatkan pemimpin terbaik. "Namun praktik yang berlawanan kerap
terjadi, mobilitas kekuatan tim kampanye sangatlah rentan ditumpangi
kepentingan- kepentingan yang menjadi penumpang gelap untuk menguasai
sumber daya alam bangsa," katanya.
Menurut dia, guna mencegah hal tersebut ia menyerukan agar Indonesia
harus benar-benar tangguh di dalam melakukan renegosiasi kontrak
tambang yang sebentar lagi banyak yang akan berakhir. Menurut dia, kesadaran awal ketika PDIP memberikan mandat kepada
pimpinan nasional adalah komitmen ideologi yang berpangkal dari
kepemimpinan Trisakti. Ia menyebutkan Konsesi Trisakti itulah yang menjadi kepentingan utama PDIP. (WDY)
Megawati Singgung Kontrak Tambang Rugikan Indonesia
Kamis, 9 April 2015 15:19 WIB