Denpasar (Antara Bali) - Perolehan devisa dari sektor perkebunan rakyat Bali yang berupa kopi biji dan vanili kering periode Januari-Juli 2010 naik 24 persen dari 476 ribu dolar menjadi 592,6 ribu dolar AS.
Kenaikan perolehan devisa sektor perkebunan tersebut antara lain berkat naiknya harga vanili di pasar ekspor, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Putu Bagiada di Denpasar, Kamis.
Harga vanili kering asal Bali di pasaran luar negeri pada 2009 rata-rata 15,2 dolar AS/kg, naik menjadi 16,6 dolar selama 2010. Hal itu menggairahkan para eksportir untuk mengapalkan mata dagangannya ke pasar berbagai negara.
Ia mengatakan, khusus ekspor vanili selama tujuh bulan pertama 2010 sebanyak 31,8 ton senilai 530,3 ribu dolar AS, naik 44 persen dibanding 2009 yang hanya 367 ribu dolar AS atas pengapalan 24 ton.
Dengan semakin membaiknya harga vanili di luar negeri, petani yang menggeluti perkebunan ini berusaha tetap menjaga mutu, sebab sekali konsumen luar negeri kecewa akan sulit memulihkan kepercayaan tersebut.
Menurut Bagiada, ekspor vanili Indonesia termasuk Bali, hampir 80 persen di antaranya menembus pasaran Amerika Serikat. Oleh sebab itu petani perlu menjaga mutu tanaman supaya produksinya tetap memiliki kualitas terbaik.
"Membaiknya harga di pasaran dunia, biasanya secara otomatis akan mampu meningkatkan kegairahan petani mengembangkan tanaman vanili di pulau wisata Bali," tuturnya.
Sementara kopi hasil kebun masyarakat di daerah pegunungan seperti di Buleleng, wilayah utara Bali, Tabanan dan Bangli, selama Januari-Juli tersebut yang memasuki pasar ekspor tercatat hanya 7,3 ton senilai 62 ribu dolar AS.
Perolehan devisa tersebut berkurang hingga 43 persen jika dibanding periode yang sama 2009 yang mencapai 109 ribu dolar AS atas pengapalan 16 ton, sementara dari segi volume turun 53 persen.
Kecilnya realisasi ekspor kopi Bali, bukan berarti produksi perkebunan rakyat daerah ini berkurang, tetapi karena kopi yang terkenal aromanya itu banyak diperdagangkan antarpulau dan diekspor lewat Jawa Timur.(*)
Devisa Sektor Perkebunan Bali Naik 24 Persen
Kamis, 23 September 2010 12:20 WIB