Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Provinsi Bali mengimbau masyarakat setempat untuk beralih mengonsumsi buah lokal menyikapi beredarnya apel impor yang diduga terkontaminasi bakteri berbahaya.
"Dari dulu kami ingin seperti itu bahkan ada kampanye cinta produk pertanian lokal dan itu sudah ada peraturan daerahnya," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuwardana di Denpasar, Senin.
Menurut dia, peraturan tersebut yakni Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Buah Lokal yang intinya memberikan proteksi terhadap buah lokal yang dikembangkan dan dibudidayakan di Pulau Dewata.
Melalui Perda itu juga bagi masyarakat perhotelan dan restoran atau sektor pariwisata di Pulau Dewata untuk lebih memprioritaskan penggunaan buah lokal.
Dia menyebutkan bahwa Yayasan Tri Hita Karana (THK) mewajibkan setiap hotel di Pulau Dewata menggunakan buah lokal sebagai implementasi perlindungan buah lokal dan dijadikan salah satu instrumen dalam penilaian THK Awards.
Namun pihaknya mengaku tidak bisa melarang pihak perhotelan dan kalangan pariwisata untuk selalu menggunakan buah lokal mengingat hal itu tergantung dengan musim.
"Buah lokal kita tergantung dengan musim, sedangkan sektor pariwisata setidaknya ada banyak musim liburan," ucapnya.
Sedangkan mengenai kualitas, Wisnuwardana menyakinkan bahwa kualitas buah lokal tidak kalah dengan kualitas buah impor.
Meski demikian, ia meminta agar pengusaha buah lokal di Bali memperhatikan kemasan produk buah lokal.
"Kualitas tidak kalah, harga juga bersaing, penampilan mungkin masih kurang," katanya.
Ia menyebutkan bahwa beberapa buah lokal dari Bali seperti mangga dan manggis sudah memasuki pasar ekspor ke beberapa negara di antaranya Korea Selatan, Timor Leste dan Tiongkok.
Imbauan penggunaan buah lokal itu mengingat baru-baru ini, buah impor dari Amerika Serikat yang berasal dari pengepakan Bidart Bros, California diduga mengandung bakteri "Listeria Monocytogenes".
Dua buah apel impor itu yakni jenis "Granny Smith" dan "Gala", keduanya masing-masing berwarna hijau dan merah kekuningan. (WDY)
Bali Imbau Masyarakat Beralih Konsumsi Buah Lokal
Senin, 2 Februari 2015 9:01 WIB