Gianyar (Antara Bali) - Pemasaran hasil kerajinan topeng tradisional hasil sentuhan seniman dan perajin di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali ke pasaran ekspor belakangan ini lesu akibat maraknya persaingan matadagangan serupa dari negara lain.
"Hal itu termasuk topeng tradisional yang dibuat dari bahan kayu pule juga semakin lesu," kata seorang pematung Desa Mas, Ubud I Wayan Muka, Senin.
Ia mengatakan, kondisi itu terasa sejak tahun 1990-an yang terus semakin parah akibat melesunya pemasaran hasil kreativitas perajin topeng khas Bali.
Dengan demikian banyak pematung beralih profesi. di Desa Mas Perkampungan seniman Ubud misalnya yang bertahan membuat topeng tradisional cuma dua orang," ujar I Wayan Muka.
Pihaknya dalam memproduksi hanya mengandalkan pesanan dari masyarakat Bali maupun dari mitra usahanya di mancanegara.
"Kami punya show room, banyak wisatawan asing datang untuk melihat-lihat sekaligus membeli karya seni patung," katanya.
Topeng hasil sentuhan Wayan Muka pernah dipesan oleh Guruh Soekarno Putra serta serta sejumlah pejabat tinggi di dalam dan luar negeri. (WDY)
Pemasaran Kerajinan Topeng Lesu
Senin, 26 Januari 2015 13:40 WIB