Jakarta (Antara Bali) - Sejumlah masyarakat yang sedang mengikuti Car
Free Day (hari bebas kendaraan bermotor) di sekitar Bundaran Hotel
Indonesia, Minggu, turut mengikuti Aksi Save KPK sebagai bentuk dukungan
terhadap lembaga anti rasuah itu.
Seratusan masyarakat maupun relawan yang memakai kaos putih bergabung
dan menandatangani petisi penyelamatan Komisi Pemberantasan Korupsi dn
Polri di dekat Halte Tosari Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Beberapa diantaranya memegang poster dan topeng berwajah Wakil Ketua KPK
Bambang Widjojanto.
Ardi, warga Cipete yang sedang bersepeda di sekitar HI memutuskan
bergabung dengan para relawan. Menurutnya, masyarakat harus menunjukkan
dukungan untuk pemberantasan korupsi.
"KPK harus segera diselamatkan karena semakin banyak yang menusuk (KPK)," kata Ardi.
Ia pun berharap agar Presiden Joko Widodo bisa lebih tegas.
"Presiden Jokowi harus lebih tegas mendukung KPK kalau benar-benar mau
mendukung pemberantasan korupsi seperti janjinya selama kampanye," ujar
Ardi.
Sementara itu, peserta aksi lainnya Yaya Nur Hidayati mengatakan
dukungan yang diberikan kepada KPK harus ditunjukkan secara riil.
"Perlu ada penyelamatan KPK dari kriminalisasi dan Polri dari polisi
korupsi, seperti Komjen Budi Gunawan. Kalau Presiden tidak tegas berarti
rakyat yang harus secara riil menunjukan dukungan. Aksi seperti ini
harus diperluas dengan mengajak masyarakat lainnya," kata Yaya.
Yaya menilai saat ini sudah ada usaha secara sistematis untuk melemahkan KPK sehingga masyarakat harus memberi dukungan.
"Dan bukan hanya melemahkan KPK, tetapi juga upaya membuat KPK tidak
berfungsi. Mulai dari kasus Pak BW lalu Pak Adnan Pandu, mungkin
menyusul lainnya sehingga KPK bisa kehilangan personelnya. Artinya
membuat KPK tidak berfungsi. Itu yang diinginkan koruptor," jelas Yaya.
Dalam
aksi yang berlangsung sekitar tiga jam itu, dihadiri pula oleh Wakil
Ketua KPK Adnan Pandu Praja serta sejumlah tokoh lainnya seperti mantan
Wakil Ketua KPK Haryono Umar, aktivis HAM Usman Hamid yang pengacara,
Bambang Harimurti, Taufik Basari, Direktur Utama Tempo Bambang
Harymurti, Maruarar Sirait, Sandra Hamid, Sandra Moniaga, Aktivis ICW
Emerson Yuntho dan lainnya.
Tagar SaveKPK mulai ramai di sosial media setelah terjadi penangkapan
terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Jumat (23/1) yang kemudian
dilepaskan setelah diperiksa penyidik Sabtu (24/1) dini hari.
Tidak hanya SaveKPK, SavePolri juga digaungkan agar lembaga penegakan hukum itu bebas dari politisasi dan korupsi. (WDY)
Masyarakat Dukung Aksi #SaveKPK
Minggu, 25 Januari 2015 13:29 WIB