Negara (Antara Bali) - Alat angkut ikan dari perahu ke lokasi pelelangan ikan, milik Pemkab Jembrana yang dipasang di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan mangkrak.
Informasi yang dihimpun, Minggu, menyebutkan, alat angkut ikan atau belt conveyor tersebut, kini disimpan dalam gudang, setelah sempat dipasang tahun 2007.
Pemkab Jembrana membeli belt conveyor ini seharga Rp1 miliar lebih, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Alat itu hanya berfungsi beberapa bulan, setelah itu rusak dan nelayan tidak mau memakainya, karena jalannya sangat lambat," kata Nur Sadik, salah seorang nelayan, Minggu.
Karena menilai alat tersebut tidak banyak membantu kerja mereka, ia mengatakan, nelayan akhirnya kembali ke cara tradisional, yaitu ikan diangkut dari perahu menuju lokasi pelelangan ikan dengan tenaga manusia.
"Dengan keranjang yang diangkut tenaga manusia atau istilah disini buruh manol, ikan dari perahu lebih cepat dibawa ke pelelangan dibandingkan menggunakan alat tersebut. Sekarang kami tidak tahu kemana alat itu dibawa," ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Dan Kehutanan Jembrana, Made Dwi Maharimbawa saat dikonfirmasi membenarkan alat tersebut sudah tidak bisa dipergunakan, karena rusak berat.
"Ada kerusakan yang membutuhkan biaya besar untuk perbaikan, dan harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang itu. Kami tidak memiliki dana untuk perbaikan," katanya.
Karena dianggap sudah tidak bisa digunakan serta kondisinya yang rusak berat, ia mengungkapkan, akan mengajukan penghapusan terhadap aset yang dibeli miliaran rupiah tersebut.
Ia juga membenarkan, saat dipasang di PPN Pengambengan, nelayan mengeluhkan kerja alat yang lambat saat membawa ikan dari perahu ke pelelangan.
"Sebenarnya kalau berfungsi dengan baik, alat ini sangat membantu nelayan karena lebih mudah membawa ikan dari perahu ke pelelangan. Tapi karena kerjanya kurang cepat, banyak nelayan tidak mau memakainya," ujarnya.(GBI)
Alat Angkut Ikan Pemkab Jembrana Mangkrak
Minggu, 18 Januari 2015 16:44 WIB