Jakarta (Antara Bali) - Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 menghabiskan sebanyak 2,2 juta liter solar terhitung selama 17 hari sejak 28 Desember 2014, demikian kata Badan SAR Nasional.
Kepala Basarnas Bambang Soelistyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, menyebutkan selain solar, pihaknya juga menghabiskan 179.000 liter avtur dan 3.000 liter premium.
"Jumlah yang kami pakai itu terhitung sampai hari ini, " kata Bambang.
Bambang mengatakan penggunaan BBM tersebut berasal dari anggaran internalnya, serta bantuan dari SKK Migas dan beberapa perusahaan migas lainnya.
"Sisa yang bukan punya Basarnas, kami kembalikan lagi, operasi harian kami gunakan surat transparan, barang itu ada di instalasi perusahaan. Saya hanya merekam angka," katanya.
Basarnas mendapatkan bantuan dari SKK Migas sebanyak 3.500 kiloliter untuk pencarian pesawat nahas yang jatuh di Selat Karimata tersebut.
"Kami dapatkan bantuan dari SKK migas, plus perusaahan dibawah binaan SKK migas, bahan bakar, jumlahnya ada total 3.500 Kiloliter (Kl), itu sudah diserahkan ke kami, saya tanda tangani," katanya.
Bambang belum dapat merinci anggaran keseluruhan yang selama pencarian korban AirAsia, namun dia berjanji akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan operasi perncarian QZ8501, mulai dari anggaran yang digunakan hingga alokasi pendanaan yang sudah digunakan.
"Prisnip kami yang dioperasi, bantuan itu yang kami pertanggungjawabkan, nanti saya akan transparan, baik penggunaan anggaran atau BBM, nanti akan kami sampaikan pada waktunya, saya berharap dengan cara itu upaya lebih akuntabilitas," katanya.
Bambang juga menyatakan pihaknya akan mengakhiri operasi pokok pencarian AirAsia di Selat Karimata dalam waktu tiga hingga empat hari ke depan.
Kendatipun operasi pokok dihentikan, Basarnas akan tetap melanjutkan dengan mengubah pola pencarian menjadi operasi harian, baik apakah akan dilaksanakan oleh Basarnas atau TNI.
"Dalam tiga hingga empat hari ini akan kami sampaikan keputusan kami atas pencarian AirAsia, kami usulkan dua opsi, pertama operasi harian dibantu oleh kekuatan asing dan kedua dibantu TNI atau TNI yang melanjutkan," katanya.
Namun, dia berjanji akan lihat akan memantau perkembangan pencarian untuk penting bagi keluarga korban dalam pencarian dan menemukan korban lainnya.(MFD)